Lihat ke Halaman Asli

Merenda Asa

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka yang tersudutkan di titik nadir,

Tak pernah berharap untuk dicemohkan,

Dengan sisa asa yang tergenggam,

mencoba melawan untuk bangkit dari keterpurukan,


Ribuan tanya dilewati,

Jutaan jawab pun menghantui,

Pada akhirnya nestapa itu kian melanda, menyisakan butiran air mata,


Kini dengan semangat baru yang kian memudar,

Tergerak hati untuk menggapai,

Lambaian tangan sang pesona,

Dengan seulas senyumnya yang penuh isyarat,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline