Update Pesona Budaya, Hindari Kepanikan Warga dari Covid-19

Akhir-akhir ini berbagai pemberitaan terkait dengan bahaya dari wabah virus Corona menghiasi beranda media sosial, baik melalui facebook, WhatsApp, instagram maupun twitter. 

Ada kegelisahan, takut hingga kepanikan pun muncul pada saat membaca berita bahwa korban meninggal dunia akibat terkena virus (Corona-red) terus bertambah di Indonesia.

Akibatnya terjadi masalah sosial, seperti aksi penolakan masyarakat perantauan yang hendak pulang Kampung.  

Masyarakat butuh edukasi ditengah bahaya pandemi Corona yang mengancam.  Convid-19 ini harus kita cegah bersama baik dengan isolasi diri atau berdiam diri dirumah, bahkan tidak sering melakukan interaksi kepada orang lain yang tidak kita kenal. Apalagi dengan pihak lain yang sama sekali tidak kita kenal yang berasal dari luar pulau. Itu kita lakukan hanya untuk sementara waktu. Tetapi jika kondisi sudah kembali normal, kita kembali berintereksi dengan siapapun.

Mari, kita perbanyak memposting kekayaan budaya daerah kita, agar meredam (semoga) kepanikan warga yang berlebihan. 

Pesona Budaya Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto/Tarwan Stanislaus)

Tarian Perang dari Adonara, Pesona Budaya Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto/Tarwan Stanislaus)

Pesona Budaya Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto/Tarwan Stanislaus)

Pesona Budaya Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto/Tarwan Stanislaus)

Pesona Budaya Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto/Tarwan Stanislaus)

Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon. Pesona Budaya Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto/Tarwan Stanislaus)