Lihat ke Halaman Asli

Nia Astria

mahasiswa

Psikolog Sekolah atau Guru BK?

Diperbarui: 4 Januari 2022   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental sangatlah penting, terlebih khusus dalam dunia pendidikan. Kerap kali siswa/siswi merasa tertekan saat menjalani hari-harinya di sekolah. Banyak faktor yang dapat menyebabkan seorang siswa/siswi mengalami stress. Beberapa diantaranya ialah tuntutan akademik yang dinilai terlampau berat, hasil ujian yang buruk, tugas yang menumpuk, dan lingkungan pergaulan. 

Apabila stres yang dialami sangat berat dan terus menerus ditahan, akan berakibat buruk bagi kesehatan mental siswa/siswi. Salah satu cara agar stress tidak menumpuk adalah dengan melakukan konseling. Oleh karena itu, di lingkungan sekolah diperlukan adanya layanan konseling.

Ada beberapa profesi yang dapat melakukan layanan konseling bagi siswa/siswi. Diantaranya yaitu psikolog sekolah dan BK (Bimbingan dan Konseling) atau sering disebut guru BK. Sering sekali kita mendengar atau malah bertemu dengan guru BK dibandingkan dengan psikolog sekolah. 

Menurut pakar bimbingan, bimbingan yaitu suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Sedangkan konseling merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai pelayanan maupun sebagai teknik.

 

Secara garis besar kesehatan mental adalah sebuah kondisi dimana seseorang memiliki keadaan psikologis dan kejiwaan yang baik dimana kondisi tersebut ditandai dengan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri serta dapat memecahkan masalah yang ada baik masalah yang terjadi dalam diri sendiri (internal) maupun masalah yang terjadi pada luar dirinya atau berada di lingkungannya (eksternal). 

Salah satu upaya untuk menyeimbangkan kesehatan mental seseorang yaitu dengan mengembangkan kecerdasan emosi. kecerdasan emosi memiliki fungsi untuk membantu pemecahan masalah yang berkaitan dengan persoalan emosi yang dihadapi seseorang baik terhadap dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. 

Pada masa remaja maupun anak sekolah proses pengembangan emosi sangat perlu diperhatikan karena pada masa transisi ini biasanya anak masih perlu diajarkan untuk dapat mengelola emosi dalam menghadapi permasalahan yang ada. Oleh karena itu, selain orang tua, peran guru di sekolah sangat dibutuhkan anak agar dapat memiliki kesehatan mental yang baik.

Sistem pendidikan adalah penyedia layanan kesehatan mental yang paling umum bagi banyak anak dan remaja. Oleh karena itu lah tenaga kesehatan mental sekolah perlu diangkat untuk memenuhi tuntutan siswa yang semakin kompleks saat ini. Secara umum, tenaga kesehatan mental sekolah terbagi menjadi dua, yaitu konselor sekolah dan psikolog sekolah. 

Psikolog sekolah dan konselor sekolah sama-sama memfokuskan pekerjaan mereka pada kesehatan mental, kesejahteraan emosional, dan prestasi akademik siswa. Namun, ada beberapa perbedaan yang jelas diantaranya. Untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya, ada baiknya kita bahas satu persatu terlebih dahulu.

Psikolog Sekolah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline