Adanya lemak berlebihan di dalam tubuh bisa terjadi karena energi dari asupan gizi yang dikonsumsi setiap hari lebih banyak daripada kalori yang dikeluarkan untuk aktivitas fisik. Kelebihan kalori tersebut disimpan sebagai cadangan energi di jaringan adiposa atau lemak subkutan dibawah kulit sehingga badan akan terlihat lebih gemuk. Kegemukan atau obesitas, selain mengurangi rasa percaya diri yang berkaitan dengan penampilan fisik, akan meningkatkan risiko berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskular.
Dalam situs http://www.pdpersi.co.id, dikatakan untuk mengukur berat badan ideal dapat digunakan berbagai standar, di antaranya:
(1) Standard Brocca
Seseorang dikatakan mengalami kelebihan berat badan (overweight) apabila berat badannya 10-20% di atas berat badan ideal. Termasuk kategori kegemukan (obesitas) jika berat badan > 20%. Kegemukan ini dapat diukur dari timbunan lemak tubuh, pada wanita dewasa dikategorikan kegemukan bila lemak tubuh > 25% dari berat badan sedangkan pria > 20% dari berat badan.
(2) Body Mass Index (BMI)
Klasifikasi BMI menurut WHO (1998) sebagai berikut:
< 18,5 : Berat badan kurang
18,5 - 24,9 : Berat badan normal
25 - 29,9 : Berat badan lebih
30 - 34,9 : Obesitas I
35 - 39,9 : Obesitas II