Siapa yang tak sabar untuk kembali belajar di dalam gedung sekolah?
Banyak pihak sudah tak sabar menanti hal itu. Siswa, sekolah, orangtua, guru, kami semua yang terlibat dalam dunia sekolah. Rasanya memiliki kerinduan yang sama.
Siswa, ingin bertemu, bermain, makan di kantin, ber"gila-gilaan" di sekolah.
Orangtua, ingin sedikit berlega di rumah, capai setiap hari dengan mendampingi anak belajar dari rumah.
Sekolah, ingin kembali membuka gedungnya dihiasi dengan aktivitas belajar mengajar kembali. Itulah identitas sekolah.
Guru, ingin bertemu dengan siswa-siswanya yang kadang membuat senang, kadang sedih, kadang bikin emosi :D.
Sejauh pihak orangtua dan sekolah menyetujui terjadinya pembelajaran di gedung sekolah, silahkan saja dilakukan. Itupun sudah dikumandangkan oleh Menteri Pendidikan sejak beberapa saat yang lalu.
Yang saya herankan adalah mengapa banyak pihak di luar itu yang suka sekali berkomentar tentang masuk sekolah ini. Yang mendukung (cenderung memaksa) agar gedung sekolah dibuka kembali demi tidak semakin "learning loss".
Yang menolak bersikukuh dengan jangan membahayakan anak-anak pergi berkumpul di sekolah dengan pandemi Covid-19 ini yang malah berlanjut dengan varian baru. Jadi terlalu banyak campur tangan berbagai pihak, aromanya menjadi politis.
Ah, biarlah, itu menjadi urusan pembuat kebijakan. Bagian saya hanya bagaimana membawa pembelajaran berlangsung baik dan bermakna :D
Sekolah Tatap Muka. Tatap muka di sini lebih kepada bertemu secara fisik. Karena jika hanya tatap muka, belajar secara daring juga kita menatap wajah siswa kan (jika sedang menggunakan bantuan alat untuk konferensi)?