Lihat ke Halaman Asli

Antara Sankirtan, Ayun dan Aku

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namaku Radha...

Sebutlah begitu karena aku ingin sekali menjadi pendamping Krishna. Aku ingin menjadi yang tercinta untuk Krishnaku, mredanger JaGo yang luar biasa kusayangi namun luar biasa menghindariku. Dulu, Krishna dan Aku sempat bersatu, dua tahun lalu tepatnya. Namun kesalahanku yang tak mampu menjaga dan melayaninya dengan baik membuat Krishnaku pergi, menuju Radha yang lain, yang lebih mampu menjaganya.

Awalnya, aku tak merasa kehilangan, karena aku tau, Krishnaku masih begitu menyayangiku. Kesava ku itu tak pernah lupa memperhatikanku walaupun sehrusnya Radha yang melayani Krishna, bukan sebaliknya. Hingga tiba waktunya Krishnaku lelah, dan menyerah pada kekerasan hatiku. Membiarkanku pergi, terbang melayang tak tentu arah, seperti inginku. Dan aku? Aku merasa lepas, bebas, melayang kemanapun ingin ini melayang. Tak pernah kurasakan angin kencang yang terkadang membuatku terlunta, aku hanya mau bebas, itu saja. Lalu aku mulai merasakan kelelahan yang amat sangat, lelah sekali, dan hanya pundak Krishna yang mampu menopangku. Dan aku mulai tersadar, pundak Krishna sedang menopang Radha yang lain.

Rasanya sakit sekali, sungguh!

Penyesalan selalu datang di akhir, aku butuh pegangan disaat dia takkan pernah memegangku. Aku butuh diselamatkan saat dia takkan mungkin menyelamatkanku. Ini luar biasa menyakitkan. Entah aku harus berbuat apa, aku mulai membabi buta, tak tau harus bagaimana, melakukan yang tak seharusnya dilakukan, hanya untuk mendapat simpatinya lagi. Dan Krishna? Tetap di tempatnya, tak melepas Radhanya bahkan tak beranjak satu milimeterpun.

Lalu aku mendengar sesuatu yang jauh...jauh lebih menyakitkan. Dia yang kuanggap kakak, yang sempat nyaris menjadi kakakku, tiba-tiba dekat dengan Krishnaku. Sebut saja dia Ayun, nama sebenarnya? Hmm sepertinya bukan, tapi anggaplah begitu. Atau harus dipanggil Murda? Sepertinya tak usah. Dia sering menunjukkan kerinduannya pada seseorang di seberang dengan rangkaian lirik lagu, secara kebetulan kudengar dia dekat dengan Krishnaku. Hatiku seperti dipukuli Gada Sang Bima, remuk! Aku!! Aku jauh lebih sempurna, mengapa tak kau arahkan pandangmu padaku, Krishna. Mengapa padanya yang...aaaaaahh! Jiwaku sakit, sakit sekali. Mengapa harus dia yang kau pilih untuk menjadi kandidat Gopimu, mengapa harus dia? Dia begitu dekat denganku, kau tau itu, tapi mengapa waktu begitu kejam dan menggiringku kepada nasib dimana Krishnaku memilih Gopi yang dekat denganku dulu. Ayun, mengapa dia?

Hatiku sungguh sakit Krishnaku, lihatlah aku sekali saja. Inilah Radha yang kau cari, bukan Radha yang sekarang sedang kau peluk, bukan pula Ayun. Krishnaku, Sankirtanamku, Dasa Shri Krishna pujaanku, kembalilah. Doaku hanya semoga kau bahagia, berlarilah dulu yang jauh, lalu bila kau telah lelah, tengoklah ke belakang, masih ada aku disana, aku masih di tempat yang sama, menantimu...

I miss you, my Kesava :)

Your Radha




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline