Lihat ke Halaman Asli

choirul hisyam

Seorang Guru Madrasah

Dibelikan Baju Hari Raya, Baju Seragam Sekolah Merah-Putih

Diperbarui: 28 Juni 2017   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teringat pada masa-masa sulit waktu masih kecil di desa di belikan Aba sama Umi baju hari raya baju seragam sekolah merah putih. Saya tidak mengerti apa maksud di balik Aba sama Umi belikan baju hari raya dengan baju seragam sekolah.

Tahunya saya setelah lebaran usai baju tersebut di pakai untuk sekolah. Di belikan baju hari hari raya dengan baju seragam sekolah merah putih gitu aja rasanya saya sudah senang sekali. Seminggu sebelum hari raya di belikan baju tersebut, bajunya saya simpan denga rapi di dalam al-mari, setiap hari saya lihati. Saya coba dan tidak sabar menanti untuk di pakai di hari raya.

Sudah 40 tahun memori itu selalu teringat ketika merayakan hari raya di desa. Bertahun-tahun saya merenungkan dan mencari jawabannya apa maksud Aba sama Umi membelikan baju hari raya dengan baju seragam sekolah.

Setelah 40 tahun peristiwa itu berlalu, saya baru menemukan jawabannya. Ternyata maksud Aba sama Umi membelikan baju hari raya dengan baju seragam sekolah, mengajarkan anaknya tentang hidup dalam kesederhanaan dan semangat untuk sekolah [memperhatikan pendidikan anak-anaknya].

Terimakasih Abah Umi, untuk pengorbananmu yang ikhlas, dan tak harap balas dari kami anak-anakmu.

Satu satu nya hal yang saya miliki yang paling berharga dalam hidup ini adalah kedua orang tua saya tanpa kalian saya tak mungkin ada di sini terimakasih Abah kau telah menjadi Abah yang sempurna untuk saya. Terimakasih Umi kau telah menjadi ibu yang sempurna untuk saya, tanpa kalian hidup ku terasa hampa.

Terima kasih atas warna yang telah engkau kibarkan dalam hidup saya. Terima kasih atas jasa jasa yang kalian berikan untuk saya
terima kasih atas pengorbanan dan perjuangan kalian untuk saya.

[Gondel Dungbronjang Kedungtuban Cepu Jawa Tengah, 27 Juni 2017, Cerita Isteri 38 Tahun Yang Lalu]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline