Dahagaku menengadah di bawah surya
Terpasung rintik hujan menggelayut berdenyut di pelupuk fatamorgana
Gersang berdamping peluh
Kutemu Agustus yang membias teduh
Gerhana surya menegaskan keterasingan
Sepi yang menghunus jiwa tanpa ketenangan
Di musim yang tak lekas sirna
Gelap terselip dusta
Ialah gerhana yang mencekik bahasa