Lihat ke Halaman Asli

Beyond The Limit (dan Nol Memulainya)

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1417751596494620636

" Beyond The Limit"

Pernah kau melakukan sesuatu hingga melewati batas kesadaranmu, batas kemampuanmu? Barangkali rasa lelah telah lama membuat kita menyerah, bahkan sebelum sempat berdarah-darah. Hei, semua pernah dicatatkan sejarah, pula orang-orang yang kalah. Lihatlah, tidakkah kau rasakan, telah menjadi gemetar tubuh ini, dan nanar mata ini. Kita segera menua, bahkan mungkin sebelum anak-anak beranjak dewasa. Apa yang bisa dibawakan untuk mereka, sedang tanda baca pun tak genap disematkan untuk sebuah Catatan Para Orang Tua. Berharap menjadi Prosa? Atau Legenda? Ooo, puisi pun tak berima. Terengah – engah mengumpulkan makna.

Bergegaslah, bacalah Bismillah.

Baiklah. Bila Kau ijinkan. Biarlah kita kembali memulai. Jangan pedulikan meski jaman itu telah berkelebat-kelebat lewat. Jangan pedulikan orang-orang telah begitu lama bergegas dan tancap gas. Jangan nelangsa meski pernah terjun bebas. Jangan bersedih meski tak ada yang bertambah isi dalam tas. Jangan termangu bila ada yang bertanya, “ Kemana saja selama ini?”.

Jangan tengok ke belakang lagi. Sudah tak ada siapa-siapa lagi di situ. Bukan lagi engkau yang tegap bersiap, gesit melejit., sigap menjawab, cepat melompat, gencar melontar. Mengaum menyerentakkansegra !

Bergegaslah, bacalah Bismillah.

(Dan Nol Memulainya, halaman pembukaan)

---- Gelora Bung Tomo  Soerabaia, 5 Desember 2014 ----;

Lihatlah anak-anak sudah menunggu di depan pintu. “Papi pulangnya jangan malam-malam, yaa. Jangan lupa bontotannya dimakan, nggak usah jajan lagi”.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline