Lihat ke Halaman Asli

Aku Pernah...

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seseorang yang mencintai kamu tidak pernah menuntutmu untuk membalas sejuta pesan singkat yang pernah dikirimkannya untukmu. Atau tidak pernah menuntutmu untuk menjawab semua telepon darinya yang ditujukan untukmu. Padahal jauh di dalam dasar hatinya, ia begitu mengharapkan kamu membalas pesannya ataupun mengangkat teleponnya.

Seseorang yang mencintai kamu akan terasa canggung ketika harus berbicara denganmu. Dia akan menjadi begitu salah tingkah ketika harus menyapamu terlebih dahulu. Namun dia tetap akan melakukannya karena dia sangat ingin berbicara denganmu. Dia begitu ingin mengetahui ceritamu hari ini dan hari-hari berikutnya.

Seseorang yang mencintai kamu mungkin tidak ada pada saat kamu sedang bersukacita. Dia mungkin tidak hadir pada saat hari jadimu. Namun dia akan selalu menyediakan bahunya bagimu untuk menangis di satu titik terendah dalam hidupmu. Karena dia tahu betul betapa dirinya sangat peduli denganmu. Dia ingin memastikan bahwa dirimu akan baik-baik saja.

Seseorang yang mencintai kamu tidak akan marah jika kamu melupakan janji yang telah kamu ucapkan. Dia tidak akan pernah mengeluh karena kamu telah membuatnya begitu lama menunggu kehadiranmu. Karena dia tidak ingin membuat dirimu merasa bersalah karena hal-hal sepele seperti itu.

Seseorang yang mencintai kamu mungkin tahu bahwa cintanya tidak akan berbalas. Namun dia akan tetap mencintaimu dengan sepenuh jiwa dan raganya. Karena baginya cinta tidak melulu harus berbentuk hati yang berwarna merah muda. Dan baginya cinta tidak melulu harus berwujud kebersamaan.

Pernahkah engkau mencintai seperti itu? AKU PERNAH...

200410 - 01:05




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline