Lopis raksasa sebagai tradisi syawalan di Kota Pekalongan
Syawalan adalah hari ke 7 dari lebaran. Lebih tepatnya genap seminggu semenjak lebaran. Lopis raksasa ini merupakan tradisi warga krapyak ketika syawalan. Daerah krapyak, Kota Pekalongan/Jawa tengah memang terkenal dengan lopisnya. Setahun sekali, ropis raksasa dibuat. Lopis dengan bentuk yang besar dan memanjang, tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam proses pembuatannya. Panjang lopis raksasa atau lopis ageng ini berukuran 223 cm dan berdiameter sekitar 250 cm. Dibuat dengan bentuk yang panjang.
Adapun bobotnya mencapai 1830 Kg. Bahan untuk membuat lopis raksasa ini menggunakan beras ketan. Lopis raksasa yang dibalut daun hijau sebagai penutup, jadi terkesan hieginis. Pemotongan lopis raksasa ini dihadiri oleh walikota Pekalongan. Disaksikan oleh warga yang ikut menonton penampakan lopis raksasa. Nantinya lopis ini akan dibagikan secara gratis untuk warga yang datang ke wilayah krapyak. Tradisi ini sudah ada sejak lama, sampai saat ini masih terus berjalan. Menjadi rutinitas setahun sekali ketika syawalan
Sempat terjeda ketika wabah corona melanda, namun sekarang sudah kembali normal seperti semula. Banyak sekali yang hadir, bahkan jalanan pun macet. Pada akhirnya, keramaian pun tidak dapat dihindarkan. Warga berbondong-bondong datang di pagi hari, setelah subuh pun sudah banyak yang datang. Lalu lintas dijaga ketat oleh pihak yang mengurusi lalu lintas seperti polisi, dinas perhubungan, banser dan lainnya. Terlihat sangat ramai sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H