Lihat ke Halaman Asli

Hazkiel Samuel Silitonga

Siswa SMA Kanisius Jakarta

Dibodohi Impor Gula, Apa Kabar Pemerintah?

Diperbarui: 29 November 2024   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumlah Import Gula Setiap Menteri (2014-2024)    (Sumber : Tempo.com)

Faktor seperti perubahan iklim, berkurangnya lahan pertanian, dan penurunan faktor produksi telah menghambat pencapaian target produksi," menurut Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI)

Bolehkah Negara Impor Gula?

Konotasi negatif 'impor' di Indonesia datang dari anggapan bahwa mengimpor berarti kita tidak mandiri dan ketergantungan pada negara lain. Padahal, kenyataannya lebih kompleks. Tergantung konteks dan desain kebijakan, mengimpor bisa menjadi strategi yang sengaja dilakukan sebagai solusi ekonomi.

Kok bisa?

1. Teori ekonomi di balik impor

Jika didesain dengan tepat, kebijakan impor adalah strategi untuk:

  · memenuhi kebutuhan yang tak bisa dipenuhi di dalam negeri

  · menjaga stabilitas harga, dan

  · mendukung perekonomian.


Teorinya, negara akan untung lebih besar dari perdagangan internasional jika kita fokus memproduksi barang atau jasa di mana mereka memiliki keunggulan komparatif* dibandingkan negara lain.

*Keunggulan ini bisa terjadi karena faktor alami atau buatan di negara tersebut.

Contoh Skenario

Indonesia dan Jepang sama-sama membutuhkan beras dan jagung, tapi anggaplah produksi jagung di Indonesia jauh lebih mahal daripada beras.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline