"Sarjana menganggur". Ya mendengar kata tersebut memang sudah tidak asing lagi di telinga kita semua ya apalagi ini adalah pengangguran terdidik dan memang tidak mudah untuk menjalaninya bagi sebagian orang, karena menjadi pengangguran itu tidak menyenangkan sama sekali.
Pengangguran di Negara kita Indonesia ini sangat banyak jumlahnya, berdasarkan data hasil survey yang didapatkan oleh penulis dari berbagai macam sumber bahwa delapan dari sepuluh perusahaan di Indonesia kesulitan mendapatkan lulusan perguruaan tinggi yang siap pakai.
Salah satu contoh penyebabnya adalah karena kualitas perguruaan tinggi selama dua puluh tahun terakhir tidak kunjung membaik itu dikarenakan desain pendidikan di berbagai jurusan tertinggal dari kebutuhan riil industri serta bisnis.
Dan seperti yang diketahui pada kenyataannya setelah wisuda dan lulus ujung-ujungnya para sarjana bingung ingin mencari pekerjaan kemana. Nah berikut dibawah ini alasan mengapa para sarjana menjadi pengangguran
1. MINIM NYA SOFT SKILL/PENGALAMAN DALAM DIRI
Alasan yang pertama yaitu minimal nya atau kurang nya pengalaman/soft skill dalam diri para sarjana tersebut, sehingga itu yang menyebabkan para sarjana yang telah lulus masih berstatus menjadi pengangguran.
Dan seperti yang kita ketahui semua, di jaman sekarang ini banyak sekali perusahaan-perusahaan ketika ingin merekrut tenaga kerja perusahaan tersebut mencari calon tenaga kerja yang harus berdasarkan pengalaman paling tidak minimal pengalaman 1 tahun di bidangnya, sedangkan untuk para sarjana yang masih fresh graduate dan baru lulus mereka minim dengan yang namanya pengalaman karena ilmu yang diajarkan selama kuliah belum tentu dapat diterapkan 100% pada dunia kerja.
2. PERUSAHAAN YANG TERLALU PEMILIH
Pernahkah kamu semua ketika melihat lowongan pekerjaan di berbagai media, kamu melihat persyaratan yang dicantumkan oleh tiap perusahaan?
Nah tentunya kamu semua tau kalau perusahaan di jaman sekarang ini jika ingin mencari tenaga kerja/karyawan, mereka pastinya pilih-pilih dalam mencari calon tenaga kerja/karyawan dan terkadang syarat-syarat dalam iklan lowongan pekerjaan tersebut. Perusahaan mencantumkan syarat yang bisa dibilang susah untuk diikuti dan bisa dibilang syarat yang dicantumkan diluar kriteria dari diri kita.
Contoh misalkan perusahaan tersebut mencari calon tenaga kerja yang dilihat dari usianya, fisiknya dan lain-lain, maka karena itulah yang menjadi penghambat bagi para sarjana untuk mencari kerja sehingga itu yang menyebabkan status pengangguran.