Lihat ke Halaman Asli

Hazel Danendra

Masih kecil ini anak, kalo gapercaya klik aja.

Seutuhnya Manusia

Diperbarui: 24 Juli 2020   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selama 19 tahun memijakkan kaki ini dibumi, aku menemukan proses pendewasaan menurutku, dimana aku hanyalah manusia biasa yang bisa merasakan banyaknya emosi yang telah tuhan anugerahkan kepada ku.

Seringkali diri ini dipaksa mengalihkan setiap emosi yang sedang aku alami oleh orang-orang sekitar menjadi emosi "Kebahagiaan", dan menganggap emosi lain seakan tidak ada.

Kita gak harus selalu sempurna kok. Kita bukan robot. Kita hanyalah manusia biasa yang boleh merasakan emosi, baik bahagia maupun sedih sekalipun.

Kamu gak harus sempurna.
Kamu gak harus selalu dipuji orang.
Kamu gak harus jadi yang terbaik di penilaian orang selalu.

Rasakan emosinya, rasakan bahwa kamu adalah "manusia", yang amat wajar tersakiti dalam hidupnya.

Setelah semua itu dilalui, jangan lupakan bahwa kamu tetap memiliki porsi untuk tersenyum dan kembali berbahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline