Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Pungguk Menemui Bulannya

Diperbarui: 12 Oktober 2022   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi menggenggam bulan. (sumber: pixabay.com/Syaibatulhamdi)

Kemilau bersinar saat dunia membeku
Kedamaian datang saat semua hancur
Kamu hadir ketika aku tenggelam dalam hampa
Ketika lubang dalam jiwaku menganga

Sayap lembutmu melindungiku
Tanganmu menggenggamku
Kamu yang berasal dari surga
Memeluk aku seperti Ibunda

Tak henti memikirkanmu ketika tenggelam dalam hampa
Menjadi serakah agar kamu candu akan diriku
Hanya kamu, hanya ingin kamu

Kamu yang berasal dari surga
Yang aku cegah kembali ke kampung halamannya
Bagaimana bisa kita bersama
Jika aku tak diterima di sana?

Foto: Dok. Pribadi

Namun, kamu adalah satu-satunya
Mana mungkin aku membiarkan kita tak ada
Tolong tegaskan itu pada Tuhan
Sampai akhir dari dunia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline