Lihat ke Halaman Asli

Supporter Bermuka Malam

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tersungkur di titik jenuh bulan. Embun terkelupas dari daun. Anak burung menjerit.

Ada yang membunuh subuh. Pagi tadi jam Wecker berbunyi.

“Selamat pagi.” Matahari tampak senyum dari balik jendela.

Menyebalkan. Ku lempar matahari itu dengan jam Wecker.

Jatuh. Pagi kembali malam.

Dan aku pun mencoba untuk tidur.

*

Siang hari aku terbangun dengan perasaan kosong. Rendah gairah.

Puisi melankolia pun menyapa.

"Apa kabar, Tuhan?" | "Bosan."

"Semalam Kau mendengar doaku?" | "Justru karena itu. Bosan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline