Lihat ke Halaman Asli

Orang Memanggilnya Pelacur Tulisan

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_267321" align="alignright" width="185" caption="Melukis Dengan Mesin Ketik (http://keirarathbone.com/)"][/caption] Pada sebuah mesin tik-romantika. Dia merangkai huruf demi huruf yang dibuatnya bicara-untuk berbicara. Arogan, manja, jenaka, wibawa, perkasa dan segala menjadi referensi untuk menghidupkan tulisannya. Karena penulis itu-hanya menulis-menulis hanya tentang kau-kau laki-laki yang diam dan tak bisa dilabuhi tubuhnya. "Kemarilah, keluarlah dari jeruji spasi dan kata-kata." "Mari temani aku menulis, agar tulisanku bukan lagi tafsiran hampa." Di antara degup darahnya. Ajakan itu selalu menjadi tepi sungai imajinasinya. Dan di antara jendela takdir yang belum terbuka. Dia selalu berbisik pada tulisannya : "Kenalkan, aku perempuan. Kesepian."

***

Inspirasi : Lukisan Keira Rathbone




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline