Lihat ke Halaman Asli

Hazal

Peneliti Karya Sastra

Masih Meragukan Kemampuan Diri? Baca Ini!

Diperbarui: 15 April 2023   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan adalah momen paling indah dan penuh berkah. Umat muslim biasanya memanfaatkan momen ramadhan dengan terus meningkatkan kebaikan. Banyak yang senang berbagi.

Ada yang berbagi materi berupa uang ataupun menu buka puasa. Saya sendiri memilih berbagi dalam hal pemikiran berupa inspirasi atau kisah teman, kerabat, sahabat, atau mungkin dari pengalaman pribadi.

Alasannya sederhana, berbagi inspirasi menurutku lebih membahagiakan, lebih memberi kepuasan dalam jiwa. Inspirasi bisa membantu orang lain bangkit dari keterpurukan. Walaupun itu bukanlah inspirasi hebat yang biasa dilakukan oleh orang-orang hebat di dunia.

Hal-hal sederhana dan bisa memberi manfaat kepada diri sendiri maupun orang lain, saya rasa itu sangat perlu ditulis dan dipublikasikan. Dengan harapan saat orang lain membaca kisah yang dituliskan bisa terdorong untuk melakukan hal yang sama.

Seperti pengalaman yang kini membuka kesadaranku. Masih terbayang jelas dalam ingatan berupa kebiasaan yang dilakukan waktu masih SMA. Kebiasaan lari pagi. Pada awalnya, jarak yang ditempuh hanya puluhan meter sudah kelelahan. Pagi berikutnya kembali berlatih menaikan jarak. Mulai dari 50, 60, 70, 80, 90, 100 meter. Tujuannya untuk melatih pernapasan.

Menariknya ketika kebiasaan itu sudah terbentuk, jarak yang ditempuh pun bisa terus meningkat. Otot kaki juga semakin kuat. Walaupun pada awalnya betis terasa sakit tapi rasa sakit itu perlahan hilang dengan terus membiasakan diri berlari setiap pagi.

Hal ini memberi pelajaran bahwa manusia sebetulnya kuat. Tidak ada manusia yang lemah. Seperti yang saya rasakan bahwa saat berlari pertama kali dan mendapati diriku kelelahan padahal baru beberapa meter yang ditempuh, saat itulah lahir pikiran terbodoh, menganggap diri sebagai orang yang lemah.

Tapi setelah berlatih beberapa hari, jarak yang ditempuh pun semakin meningkat. Ini membuktikan bahwa sebetulnya manusia itu kuat. Hanya saja kurang berlatih sehingga kekuatan itu tidak tampak.
Sekali lagi tidak ada manusia yang lemah.

Demikian pula dalam proses belajar. Kebanyakan orang seringkali melabeli dirinya sebagai orang bodoh hanya karena tidak bisa melakukan sesuatu hal. Tapi sebetulnya bukan karena bodoh sehingga tidak bisa melakukannya, melainkan karena belum memahami ilmunya dan kurang berlatih sehingga tidak bisa melakukannya.

Percayalah, ketika anda serius untuk mempelajari sesuatu dan berlatih berkali-kali maka seiring berjalannya waktu kamu pasti bisa melakukannya. Ada penelitian yang dilakukan oleh Malcolm Gladwell yang menyatakan bahwa untuk menjadi terampil di suatu bidang diperlukan waktu 10.000 jam. Atau sekitar 2-5 tahun apabila berlatih setiap hari.

Sekarang hanya tinggal dari kita saja. Mau belajar dan berlatih atau tidak?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline