Lihat ke Halaman Asli

Hayyun Nur

Penulis dan Pemerhati Sosial

Sejak Kentut Pertama

Diperbarui: 31 Agustus 2021   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

-Sejak Kentut Pertama-

Sepasang suami istri. Pengantin baru. Belum lagi  seminggu menikah. Masih dalam suasana bulan madu.  Sesuai janji di masa pacaran,  suami ingin memberi hadiah kejutan buat istrinya.  Sebuah rumah di kompleks perumahan mewah.

Istrinya itu memang cantik.  Di atas rata-rata. Sudah muda,  enerjik pula. Perawakannya   tinggi semampai dengan rambut hitam panjang tergerai. Ditambah kulit putih mulus dengan kedua pipi selalu berona merah.
 Plus hidung mancung dan bibir tipis berhias senyum yang sungguh  menawan.  Mirip-mirip artis sinetronlah.

Hanya  saja istri cantiknya itu punya satu kebiasaan istimewa.  Gampang buang angin.  Sering-sering anginnya meletup di luar kontrol.  Hingga tak jarang  letupannya muncul pada waktu dan tempat yang tak tepat.  

Demikianlah,  demi menambah efek romantis pada kejutannya,  si suami mengajak istrinya keluar.  

"Sayang, kita keluar yuk.  Tapi mata kamu harus ditutup ya!". Kata sang suami.  

Merasa heran,  si istri cantik bertanya:

"Kok harus ditutup sieh mas?"

"Hmmm. Pokoknya  ada sesuatu buat kamu sayang. Tapi  matanya ditutup dulu ya". Jawab suaminya mulai membangun suasana romantis.  

Mata si istri pun ditutup. Berkendara mobil suami itu membawa  istrinya menuju rumah yang akan menjadi kejutan tersebut.  Tak berapa lama mereka pun tiba.  Pelan-pelan oleh suami, istrinya dibimbing masuk ke dalam rumah.  Takut istrinya kepentok pintu atau nyundul jendela.

Sampai di dalam rumah,  tiba-tiba si istri merasa kebiasaan istimewanya mulai kambuh. Perutnya terasa mules. Sementara ia masih malu untuk terang-terangan membuka  kebiasaan   istimewanya itu di depan sang  suami.  Maklum masih pengantin baru. Maklum juga,   selama pacaran, seperti pasangan lainnya, biasanya kebanyakan pencitraan. Hal-hal baik saja yang ditampakkan.  Hal buruk sebisanya ditutupi.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline