Lihat ke Halaman Asli

Hayyu Fallah

Seorang kurir yang bermimpi besar

Perjalanan Menuju Makam Mbah Sedepok

Diperbarui: 27 Oktober 2023   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada hari sabtu 14 Oktober 2023, Saya bersama teman santri melakukan perjalanan menuju kaki Gunung Wilis, Nganjuk Jawa Timur. Hal ini kami lakukan dengan tujuan sampai di Desa Ngliman, yakni tempat makam Mbah Sedepokk yang menurut masyarakat setempat merupakan tempat pertama berkumpulnya Walisongo. Kami melakukan perjalanan dari Sidoarjo ke Nganjuk menempuh waktu sekitar 3 Jam perjalanan.

Setelah sampai di Desa Ngliman kami di temani guru spiritual kami, untuk berziarah ke makam mbah bakul watu. Setelah berziarah , tepat setelah sholat Maghrib kami melakukan perjalanan menuju Sedepok. Namun, ketika sedang berada menuju tempat tersebut kami tersesat ke air terjun Sedadu yang seharusnya menuju ke air terjun Singokromo. Setelah hampir perjalanan 3 jam an kami akhirnya sampai ke makam mbah Sedepokk yang menurut masyarakat setempat terdapat masjid ghaib yang berkubah emas.

Tak terasa matahari sudah menyinari bukit -- bukit tinggi yang berada disekitar Gunung Wilis. Suara angin yang terkena pepohonan membuat suasana menjadi riuh nyaman. Singkat cerita kami melanjutkan perjalanan menuju Goa Gentong yang dulu pernah menjadi tempat pertapaan Presiden pertama RI ' Bung Karno', Jend. Soedirman, dan Supriyadi 'Komandan PETA'. Waktu yang kita tempuh sekitar 30 menit an, namun tingkat kemiringan menuju tempat tersebut sangat curam. 

Saya mempunyai phobia ketinggian, dimana saat itu tubuh saya sedikit ada rasa kepanikkan. Namun, guru saya menyampaikan sesuatu, beliau berkata " apapun phobia yang kamu alami, tumbuhkan rasa pasrah terhadap dirimu, yakinlah bahwa Allah akan menemanimu". Perkataan beliau membuat saya menjadi sedikit pecaya dan merasa malu karena sempat mengeluh di tengah perjalanan. Setelah sampai di Goa Gentong, saya melihat hamparan tanah yang sangat luas, saya juga merasakan bagaimana para tokoh Indonesia bisa mempunyai kedudukan yang luar biasa tanpa adanya tirakat tambahan. Setelah beberapa saat di atas, sekitar pukul jam 3 sore, kami turun dan sampai di Sidoarjo sekitar jam 8 malam.

Pengalaman dan pelajaran berharga yang Saya dapatkan dalam perjalanan ini. Persahabatan, spiritual, dan kepasrahan terhadap sesuatu yang Saya hadapi. Oh iya rek, apa yang saya dan teman santri lakukan jangan di lihat sesuatu yang aneh, Indonesia merupakan Negara yang sangat beragam kebudayaan. Kami melakukan perjalanan ini tentu mempunyai dasar dan ketauhidan yang kita jaga dengan baik. Thankyou rek  ...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline