Lihat ke Halaman Asli

M HusnulHayyi

Saya Muslim

Pembentukan dan Perluasan Kalimat

Diperbarui: 11 Juni 2021   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gurupendidikan.co.id

Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang lain maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Penggunaan bahasa sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi sangat ditentukan oleh penguasaan kaidah kalimat yang didukung oleh kosakata yang memadai.

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frase, atau klausa.

Pikiran yang utuh pada setiap kalimat diungkapkan pada dua bagian, yaitu subjek dan predikat. Subjek sebagai bagian yang menjadi pokok pembicaraan dalam kalimat dijelaskan maknanya oleh predikat.

  • Bagian-bagian Kalimat

            Ada banyak bagian-bagian kalimat, tapi ada dua yang merupakan inti dari kalimat, yaitu subjek dan predikat.

  • Subjek dan Predikat

Setiap kalimat sebagai bentuk pernyataan pikiran mempunyai subjek dan predikat, baik yang dinyatakan secara tersurat maupun yang dinyatakan secara tersirat. Subjek sebagai inti pembicaraan barulah menyatakan pikiran jika dijelaskan oleh predikat.

Contoh :    Mobil itu berhenti (mobil itu : subjek, berhenti : predikat)

  • Objek dan Keterangan

Objek dan keterangan adalah dua bagian kalimat yang sering muncul dalam kalimat untuk melengkapi predikat.

Contoh : Saya Menyelesaikan Tugas Dengan sungguh-Sungguh (tugas : objek, dengan sungguh-sungguh : keterangan)

  • Kalimat Tunggal

            Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat, yaitu terdiri dari satu subjek, satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan objek dan keterangan. Pola umum kalimat tunggal tersebut juga sederhana, yaitu S/P, S/P/O, S/P/K, S/P/O/K

Contoh : 

  1. Anwar makan bakso (S/P/O)
  2. Abqori berlari (S/P)
  3. Ma'ruf belajar dengan tekun (S/P/K)
  4. Syukron menjawab soal dengan teliti (S/P/O/K)
  • Kalimat Majmuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari penggabungan beberapa kalimat tunggal yang setara kedudukannya dan menyatakan peristiwa yang terjadi secara berturut-turut atau dalam waktu yang bersamaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline