Lihat ke Halaman Asli

Kutinggalkan Perasaan ini!

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin lama, aku merasakan aku dikendalikan oleh perasaanku sendiri. Aku tak mengerti mengapa aku terlalu dikendalikan oleh perasaan yang membuatku hanya bisa bersedih. Nangis dan yang pasti galau :) aku mengerti mungkin karena, aku mencintaimu! Tapi bukan berarti aku mencintaimu sehingga kamu bisa meletakkan seperempat dari seperempat bagian dari hatimu untukku bukan? Kamu memberikan harapan yang sungguh kosong dan hanya janji yang busuk sehingga terlalu membekas sangat dalam diperasaanku saat ini. Aku mencintaimu penuh, tapi kenapa kamu mencintaiku begitu setetes? Apakah itu adil? Tapi mengapa perasaan ini bisa tumbuh dan membuatku merasakan kegalauan hampir setiap hari :') aku selalu terlihat kuat didepanmu sahabat yang paling kusayang, aku seolah2 cuek dengan sikapmu ke aku. Karena, aku bukan perempuan lemah yang hanya memujimu setiap waktu. Aku beda! Aku bukan seperti mereka yang selalu memujimu dan menggombalimu setiap waktu, karena aku masih punya harga diri teman! :')

Maafkanku teman, aku menyayangimu melebihi dari standart sayang sebagai teman. Aku sangat bahkan sangat mencintaimu. Aku selalu memperhatikanmu meskipun hanya sedetik, aku begitu leleh dimana saat kamu tertawa dengan temen2ku yang lain. Aku selalu ingin didekatmu, meskipun kamu memiliki seorang pacar. Maafkan aku sahabat,aku masih memendam rasa sayang yang masih tertinggal sejak kita putus dulu karena, aku masih ingin mencintaimu lebih sekali lagi. Meskipun, kamu tak pernah mengetahui bahwa aku masih mencintaimu tidak apa - apa aku tak akan memaksakan untuk kamu mengerti semua perasaanku, karena memang seharusnya aku yang meninggalkan perasaan yang tanpa pemiliknya ini! Aku begitu, menyayangi lebih dari sayangku terharap temen - temen cowok-ku yang lain. Kamu terlalu istimewa untukku karena, aku memandangmu memakai perasaan bukan pakai mata ataupun pikiran duniawi. Aku ingin selalu, duduk bersebelahan denganmu. Aku juga selalu ingin berbicara denganmu setiap hari sewaktu kita ada acara teman. Tapi apakah kamu juga ingin seperti itu? Mungkin tidak, karena kamu sudah mengangapku hanya pelarian semata. Tapi mengapa angapanku beda? Aku begitu menyayangimu dan sungguh mencintaimu. Apakah ini cinta buta? :') atau juga korban sifat playboymu? :') dari semua mantanmu terbanyak itu, pasti ada mantan terindah yang sulit kamu lupakan. Dan itu pasti dia, dia pacaramu yang sekarang karena, kamu meninggalkanku dan kembali dengannya! :') aku juga ingin kamu perlakukan seperti itu? Aku juga ingin merasakan sebagai dudukan mantan terindahmu :') tapi itu hanya harapan yang seharusnya aku lupakan!
Aku selalu bahagia dimana saat kita sedang berkelompok nari. Karena, dimana itu aku bisa memandangmu puas tanpa sepengetahuan siapapun. Aku bisa memegang tanganmu itu sebagai alasan mengajarimu nari. Aku juga bisa ketawa lihat perlakuanmu yang selalu menari ballet saat aku benar2 serius. Kamu dengan mudah membuatku tertawa, dan kamu juga sangat mudah membuatku kecewa teman. Aku juga selalu sering salah tingkah sendiri saat kamu melihat caraku menari, itu mungkin kamu ingin memandangku atau mungkin kamu memperhatikanku juga? :) semua teman2ku juga bilang bahwa kamu melihatku terus tadi sewaktu kita latihan nari dirumah Fara Aranda. Aku juga sangat bahagia lagi apabila kamu mengucap nama winda dari bibirmu. Karena, suaramu begitu halus dan membuatku meningatkan akan sewaktu kita menjalin hubungan khusus :')
Tapi sekarang, aku sangat membencimu teman! Kamu memperlakukanku seperti permainan catur! Yang hanya bisanya kamu mainkan kamu pindah ke kolom putih kemudian ke kolom hitam setelah itu melawan musuh dan lalu dibuang? Bagaimana perasaanmu? Dimana otakmu? Aku perempuan! Aku masih membutuhkan kasih sayang darimu karena aku sudah terbiasa hidup denganmu teman! Kamu yang menaruh seperempat hati lalu mengambilnya pergi? Bukankah itu tidak berperasaan sama sekali? ._. Mengapa kamu tidak bertanggung jawab atas semua ini? Mana tanggung jawabmu sebagai laki - laki? Aku sebagai sahabatmu, mengapa kamu tega denganku? Bukankah kita sering berkumpul bareng? Kamu tega dengan sahabatmu sendiri seperti ini, bagaimana dengan yang lain? Sama sajakah? :') mereka juga korban pengkhianatan ini?

Mungkin, sekarang ya waktunya aku untuk meninggalkan perasaan tanpa pemilik pastinya. Karena, tak selamanya aku memendam perasaan yang tanpa pemilik dan harus merasakannya sendiri. Perasaan ini, akan secepatnya aku akan matikan! Karena, memang dia haram! Dia hanya perasaan yang dibuat pelarian oleh teman yang tak bertanggung jawab :) tapi ingat ya sahabat, suatu saat nanti jangan pernah tanyakan lagi masalah perasaan yang kutinggal mati ini ! Karena, dia sudah membuat hidupku bahagia, sedih dan menyiksa :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline