Lihat ke Halaman Asli

Cahaya Harapan

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cerita tentangmu tak kan ada habisnya, mengingatmu menjadi suatu rutinitas terindah dalam hidupku, bersamamu adalah harapan terbesarku…

Setelah ku tau ada makna dalam diammu yang tersirat dibalik senyum simpulmu meski belum sempat kau ungkapkan, tapi kau tak dapat menyembunyikannya dariku.

Meski awal ada keraguan bagaimana perasaanmu, kekhawatiran akan kekecewaan menghampiriku, Keraguan yang melanda setiap anganku. Sempat ku bentengi diri ini dengan prasangka buruk tentang mu. Tapi.. setelah malam yang terlewati bersamamu, keraguan telah ku tepis dalam hati. Ku melihat ada cahaya harapan pula di matamu, dalam lirikan nakalmu dan senyuman yang tak tergambarkan itu kau tak mampu menyembunyikan arti itu.

Kamu..

Ku akui kamu lihai menyembunyikan inginmu dalam tulisan, tapi kamu sama sekali tak bisa menyembunyikan perasaanmu jika dihadapanku.

Senyumanmu yang selalu menghiasi fikiranku membuat ku lupa akan siapa diriku, membuatku lupa akan sakit yang pernah singgah dihati, meski dia yang pernah menorehkan luka masih ada di depan mata.

Terima kasih karena kamu aku bisa, bisa bangkit dari keterpurukanku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline