Lihat ke Halaman Asli

Problematika Manajemen Madrasah

Diperbarui: 19 Desember 2023   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membahas perihal keberadaan lembaga pendidikan yang bernama madrasah, tampaknya akan selalu menarik dan tidak ada habis-habisnya, terutama kajian dari aspek manajemennya.Manajemen dalam suatu organisasi atau lembaga apa pun akan sangat dibutuhkan, bahkan  disadari atau tidak  sebagai prasyarat mutlak untuk tercapainya tujuan yang ditetapkan dalam lembaga tersebut. Semakin baik manajemen yang diterapkan, semakin besar pula kemungkinan tingkat keberhasilan lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya,demikian pula sebaliknya.

Dewasa ini perkembangan dunia pendidikan khususnya madrasah menunjukkan pertumbuhan yang cukup menggembirakan.Setidaknya ada dua indikasi yang bisa dijadikan parameter.Pertama, jumlah lembaga madrasah tiap tahun  terus bertambah.Kedua, jumlah peserta didik yang mendaftar semakin banyak bahkan beberapa lembaga terpaksa tidak bisa menerima semua calon peserta didik  baru karena keterbatasan daya tampung ruang kelas.Animo masyarakat begitu tinggi seolah madrasah menjadi harapan besar dan mampu  menjawab persoalan pendidikan serta problematika kehidupan.

Realitas di lapangan kualitas Sebagian lembaga pendidikan Islam khususnya madrasah ditengarai belum sesuai dengan yang diharapkan.Tulisan ini akan membahas sekilas mengenai manajemen madrasah terkait dengan problematika yang ada di dalamnya dan pemecahannya beserta dengan formulasi dalam pengembangan madrasah.Madrasah harus dikelola secara terencana agar mampu menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas keimanan, ketakwaan, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memelihara dan mengembangkan eksistensi bangsa. Karena itu, peranan lembaga pendidikan Islam perlu ditingkatkan melalui penguasaan pengetahuan dan kemampuan manajerial kependidikan guna mencapai efektivitas madrasah dalam menangani sistem pendidikan Islam.

Pada awalnya istilah manajemen cenderung ditempatkan pada dunia bisnis dan perusahaan. Mengingat pentingnya peranan manajemen dalam usaha pengelolaan dunia pendidikan maka istilah manajemen diadaptasikan dalam dunia pendidikan.Dengan kata lain pendidikan memposisikan istilah menajemen dalam dunia pendidikan dan memunculkan istilah yang disebut dengan manajemen pendidikan.

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola.Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini.Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.Menurut George R. Terry dan Leslie W. Rue dalam Dasar-Dasar Manajemen, terjemahan G.A Ticoalu  2000 : 1), manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah "managing" --pengelolaan-- , sedangkan pelaksananya disebut dengan manager atau pengelola.Namun dari sekian banyak definisi ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu :"Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya."

Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan).Kata ini merupakan derivasi (proses pembentukan kata baru) dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al- Qur'an seperti firman Allah SWT :

Artinya : "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu" (Q.S.Al- Sajdah : 05).

Dari isi kandungan ayat di atas dapat diketahui bahwa Allah swt adalah pengatur alam (manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini.Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik dan tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Mulai dari urusan terkecil seperti mengatur urusan rumah tangga sampai dengan urusan terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara semua itu diperlukan pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif.Terdapat fungsi-fungsi pokok dalam proses manajemen yang ditampilkan oleh seorang manajer/pimpinan, yaitu : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).Oleh karena itu, manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisai, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

Fungsi perencanaan antara lain menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.Ini dilakukan dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan organisai, menentukan kesempatan dan ancamannya, menentukan strategi, kebijakan, taktik dan program, semua itu dilakukan berdasarkan pengambilan keputusan secra ilmiah.Fungsi pengorganisasian meliputi penentuan fungsi, hubungan dan struktur.Fungsi berupa tugas-tugas yang dibagi kedalam fungsi garis, staf dan fungsional.Hubungan terdiri dari tanggung jawab dan wewenang. Sedangkan strukturnya dapat horizontal dan vertikal.Semuanya itu memperlancar alokasi sumber daya dengan kombinasi yang tepat untuk mengkomplimentasikan rencana.

Fungsi pemimpin mengambarkan bagaimana seorang manajer/pemimpi mengarahkan dan mempengaruhi bawahanya, bagaimana orang lain melaksanakan tugas yang esensial dengan menciptakan suasana yang menyenagkan untuk bekerja sama. Fungsi pengawasan meliputi penentuan standar, supervisi, dan mengukur penampilan/pelaksanaan terhadap standard an memberikan keyakinan bahwa tujuan organisasi tercapai.Pengawasan sangat erat kaitannya dengan perencanaan, karena melalui pengawasan efektivitas manajemen dapat diukur.  

Unsur-Unsur Manajemen menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V. (1960) manajemen mempunyai lima unsur (5M), yaitu: Men, Manusia merupakan unsure mutlak dan yang terpenting didalam manajemen. Sebagai sumber tenaga kerja utama, manajemen tidak akan berjalan tanpanya. Dalam manajemen, manusia dibedakan menjadi dua golongan yaitu yang dipimpin dan yang memimpin. Money,merupakan sarana terpenting setelah manusia, dimana dalam kegiatannya, dapat dipastikan mereka membutuhkan uang. Materials, bahan-bahan juga penting dalam manajemen.Bahan-bahan itu dapat berupa bahan mentah, bahan setengah jadi maupun bahan jadi.Machines,dewasa ini, penggunaan mesin semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi.Penggunaan mesin biasanya dilakukan untuk mencapai efesiensi kerja dimana mesin-mesin itu dapat mempermudah, memperlancar, dan mempercepat proses kerja sehingga dapat membawa banyak keuntungan maksimal.Methods,metode adalah cara pelaksanaan kerja.Metode kerja yang baik adalah yang sederhana, mudah, dan dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline