BUMN diperlakukan sebagai korporasi swasta, bisnis semata. Yang mengedepankan pendekatan bussiness to business. Atas hal tersebut, PDIP memberi perhatian khusus guna meluruskan politik ekonomi BUMN melalui perubahan UU tentang BUMN," Megawati dalam pidato politiknya, dalam Rakernas PDIP./ Minggu (10/1). Kompas.
Menarik mencermati pidato politik Megawati soekarno Putri, ( the Legend.)
benar sekali apa yang di katakan Megawati bahwa kementrian BUMN haruslah bisnis semata. apabila penulis mencoba menerjemahkan, Megawati ingin BUMN bekerja dengan baik dan mendapatkan laba yang baik. Untuk mendukung hal tersebut tentu di butuhkan iklim yang sangat baik, tanpa iklim yang baik BUMN akan sulit bersaing,
Setelah sebelumnya para elit politik PDIP selalu menyindir kinerja Mentri BUMN, dilanjutkan dengan Pansus Pelindo II yang dengan sangat lengkap merekomendasikan hasil Pansus, yang sekali lagi seharusnya hasil tersebut Rekomendasi tersebut sangat premature untuk di sampaikan, mengingat usia kerja Pansus, di tambah yang terbaru Megawati dengan gamblang mengatakan sindiran yang tajam terkait BUMN dalam pidato politiknya, inilah sebuah kelengkapan " Intervensi.
Megawati adalah idola bagi sebagian besar Wong cilik yang ada di Indonesia, penulis belum bepikir ada sosok yang bisa menandingi label ' Wong cliliknya PDIP. hingga lahirkah tokoh Joko Widodo atau yang lebih poluler kita sebut Jokowi, penulis berfikir inilah tokoh kedua yang dapat terlabelkan" membela Wong cilik setelah sang maestro Megawati.
Secara luas rakyat mengetahui apabila Jokowi adalah murid politik dari seorang Megawati yang sangat elok dalam bermain perpolitikan, inilah yang di sebut sebagian kalangan " Ibu dan Anak dalam perpolitikan, bukan seperti yang di sebut Puan Maharani, yang mengatakan Jokowi petugas Partai."
harapan tinggi Rakyat Indonesia terhadap sosok Jokowi bisa di bilang sudah mewakili keinginan Wong cilik, seperti langkah awal mencopot Andi wijoyanto sebagai seskab, itu merupakan himbauan dari suara - suara Wong cilik, penulis menyebut kurang dua, mengingat ada yang di sebut trio macan dalam istana,
Lalu Megawati dalam Rakernas juga mengatakan. Pemilihan Presiden secara langsung seharusnya dipahami sebagai tata cara pemilihan untuk mendekatkan rakyat kepada calon pemimpinnya," bukan hanya sekedar pertarungan Visi Misi Lima tahunan. Di sini Megawati menyampaikan dalam bahasa yang sangat mengandung makna, penulis mencerna apabila di terjemahkan menjadi sebuah kalimat " memimpinlah engkau yang baik wahai Jokowi, agar Visi Misi Lima tahunan tersebut menjadi terus menyambung menjadi Visi Misi 10 tahunan, mengingat untuk ikut membangun sebuah negara tidak cukup dengan Lima tahun. inilah ajaran politik yang baik, Megawati tidak mau melihat gagalnya pemerintahan Jokowi - JK. karena secara otomatis akan membuat PDIP juga bertanggung jawab.
Reshuffle adalah hak preogratif yang melekat pada presiden, siapa pun tidak bisa menyuruh presiden untuk mereshufle mentrinya, walaupun Intervensi dari berbagai pihak melalui media ataupun secara langsung, namun itu bukan jaminan untuk Jokowi bisa memuluskan intervensi tersebut, apakah seorang anak tidak bisa berprotes dengan sang Ibu.? tentu sang anak pun akan memberikan penjelasan kepada ibunda dengan secara baik serta di dukung dengan data, agar Ibu dapat mengerti dan memahami.
Itulah yang penulis melihat selama ini antara Megawati dan Jokowi, jadi sebagai Rakyat kita di suguhkan betapa indahnya kolaborasi perpolitikan mereka,
Di sisi lainpun Megawati ( Ibu politik Wong cilik,) membahas melorotnya kinerja dari kejagung, penulis menyebut, pembahasan tidak terjadi hanya dengan Jokowi. tapi terjadi juga dengan JK sebagai wapres, dan Megawati selalu memberikan semangat pada pemerintahan Jokowi - JK, dengan memberikan kritik bagaimana cara membangun daerah - daerah, bagaimana membangun birokrasi,
Jadi apa yang di ucapkan seorang Megawati menurut penulis hal yang sah sah saja sebagai seorang Ibu dalam perpolitikan, Mari sikapi dengan positif pemikiran, penulis pun yakin apabila seorang Puan tidak efektif bekerja, tentu akan di reshufle juga, karena Jokowi tidak memandang siapapun orang tersebut haruslah bekerja dengan baik untuk negara,
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H