Dunia otomotif saat ini tengah melakukan perubahan besar-besaran dengan mengganti mesin kendaraan yang mulanya digerakan dengan bahan bakar minyak, kini perlahan mulai berubah menjadi tenaga listrik. Hal ini bukan tanpa alasan, tenaga listrik dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan minyak yang berasal dari fosil, selain itu juga kendaraan dengan tenaga listrik diklaim memiliki emisi atau gas buang yang rendah, bahkan nyaris tanpa emisi. Emisi sendiri merupakan Pencemar Udara yang dihasilkan dari kegiatan manusia yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara, mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi Pencemaran Udara.
Banyak pabrikan kendaraan bermotor tengah berlomba menciptakan kendaraan listrik atau yang lebih dikenal dengan Electric Vehicle (EV). Mulai dari perusahaan raksasa milik Elon Musk dengan kendaraan bermerek Tesla, Hyundai yang berasal dari Korea Selatan dengan berbagai macam kendaraan EV- nya, mobil listrik compact keluaran Wuling yang sempat membuat heboh karena desain dan ukurannya yang unik, dan banyak pabrikan lain yang mulai memproduksi dan mengembangkan teknologi mobil listrik mereka.
Berbeda dengan pabrikan lain yang sedang bersaing mengeluarkan kendaraan listriknya, Toyota baru mulai bergabung dengan produk bernama All New BZ4X yang dibandrol dengan harga mulai dari Rp 1,1 miliar. Penikmat otomotif seolah kurang tertarik dengan produk baru yang ditawarkan oleh Toyota, pasalnya fitur-fitur yang disajikan oleh All New BZ4X ini bisa didapatkan pada merek lain dengan harga yang jauh lebih murah, contohnya Hyundai Ioniq 5 yang bisa dibeli dengan harga Rp 700 juta saja. Dan bukannya berfokus mengembangkan teknologi pada mobil listriknya, Toyota malah mengeluarkan produk baru dengan teknologi Hybrid pada kendaraan All New Kijang Innova Zenix.
All New Kijang Innova Zenix merupakan penerus dari generasi sebelumnya yang sudah sangat dikenal oleh banyak orang, yaitu Kijang Innova. Kendaraan Multi Purpose Vehicle (MPV) yang menggunakan sasis ladder frame ini disebut-sebut sebagai kendaraan idaman keluarga karena memiliki mesin yang tangguh dan menyuguhkan kenyamanan yang luar biasa. Banyak yang kemudian menanyakan kenapa Toyota malah mengeluarkan kendaraan Hybrid ditengah gempuran EV, dan dikutip dari Kompas.com, pihak Toyota memberikan jawaban bahwa mereka ingin menciptakan sebuah teknologi yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga terbentuk sebuah ekosistem untuk membiasakan masyarakat menuju era elektrifikasi.
Toyota juga menyebutkan bahwa kebanyakan EV sekarang baru mampu digunakan oleh masyarakat menengah keatas, sehingga Toyota menghadirkan sebuah teknologi yang terjangkau dan dengan menggunakan basic model kendaraan yang sebelumnya sudah dikenal oleh masyarakat. Secara singkat mobil Hybrid dijelaskan sebagai kendaraan yang menggunakan dua mesin, yakni mesin listrik dan mesin konvensional yang menggunakan metode pembakaran biasa, mesin utama yang digunakan adalah mesin konvensional, dan mesin listrik lebih sering digunakan pada keadaan seperti ketika kendaraan melaju pelan sehingga dapat menghemat bahan bakar, dan energi listriknya sendiri didapat dari mekanisme yang ada di kendaraan tanpa harus diisi ulang secara manual.
Untuk persoalan mesin Hybrid, Toyota merupakan perusahaan pertama yang mengembangkan teknologi ini dan memproduksinya secara massal, mulai dari Toyota Prius, Toyota Camry, Toyota Alphard, Toyota Corolla Altis, Toyota Corolla Cross, dan yang terbaru adalah All New Kijang Innova Zenix, jadi untuk persoalan mesin hybrid tak usah ragu lagi pada Toyota.
Namun apakan strategi yang dijalankan oleh Toyota dengan menyediakan kendaraan berteknologi yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat akan berhasil ditengah gempuran mobil listrik? Mari kita lihat bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H