Lihat ke Halaman Asli

Dampak Teori Emosi terhadap Desain Sistem Interaktif

Diperbarui: 18 November 2024   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Teori Emosi terhadap Desain Sistem Interaktif

Teori emosi memainkan peran penting dalam pengembangan sistem interaktif modern. Pemahaman yang mendalam tentang emosi manusia tidak hanya membantu desainer menciptakan pengalaman pengguna yang lebih personal, tetapi juga mendorong efisiensi, kepuasan, dan keterlibatan pengguna. Artikel ini membahas bagaimana teori emosi memengaruhi desain sistem interaktif, pendekatan praktis, dan tantangan yang dihadapi.

1. Teori Emosi dalam Konteks Sistem Interaktif

Teori emosi seperti Teori Dua Faktor Schachter-Singer, Model Dimensional (Valence-Arousal), dan Teori Appraisal Lazarus memberikan wawasan tentang bagaimana manusia merasakan dan menanggapi situasi. Dalam konteks desain, emosi pengguna menjadi fokus utama dalam:

Pemahaman Kebutuhan Pengguna: Mengidentifikasi emosi yang diinginkan, seperti rasa nyaman, senang, atau percaya diri.

Pengembangan Persona: Menciptakan persona pengguna yang merefleksikan kebutuhan emosional mereka.

2. Dampak pada Elemen Desain Sistem Interaktif

a. Antarmuka Pengguna (UI)

Pemilihan Warna: Warna biru untuk ketenangan atau merah untuk urgensi.

Tipografi dan Animasi: Elemen visual yang dapat memicu reaksi emosional.

b. Pengalaman Pengguna (UX)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline