Lihat ke Halaman Asli

Hayati Mardhiyyah

KKN Tematik UPI

Kegiatan Pendampingan Siswa, Guru dan Orangtua Siswa Mengenai Literasi

Diperbarui: 24 September 2021   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Literasi baca tulis, numerik dan sains menjadi literasi dasar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Semenjak adanya corona virus maka pembelajaran di sekolah bagi para siswa baik dari jenjang SD hingga SMA bahkan mahasiswa menjadi terganggu. Normalnya para siswa dan guru bertatap muka di sekolah. Namun karena keadaan, mau tidak mau pembelajaran tatap muka sempat dihentikan dan diganti menjadi pembelajaran daring. Hal itu membuat para siswa merasa jenuh dan bosan.

Begitu juga denga apa yang dirasakan oleh siswa sekolah dasar negeri Cimahi Mandiri 3. Selain merasa jenuh dan bosan, para siswa dan juga guru serta orang tua merasa cukup kesulitan dengan adanya pembelajaran daring. Hal ini disebabkan karena mayoritas orang tua berasal dari kalangan menengah kebawah, yang mana mereka membutuhkan fasilitas yang memadai untuk anak-anaknya mengikuti kegiatan pembelajaran daring. Misalnya saja ada orang tua yang hanya menggunakan gawai keluaran lama yang mana fiturnya kurang memadai untuk sekedar mendapatkan informasi melalui chat whatsapp.

Dalam upaya menyebarkan gerakan literasi kepada para siswa, Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan kegiatan KKN Tematik yang akan diikuti oleh seluruh mahasiswa UPI. salah satu tema yang diangkat oleh salah satu Mahasiswi peserta KKN yaitu "Mengembangkan Literasi (Literasi Baca dan Tulis, Numerasi,Sains, Budaya dan Kewarganegaraan) Serta Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional " dengan memilih objek pendampingan yaitu Siswa-Siswi Kelas 1A dan 1B SDN Cimahi Mandiri 3.

Agar tujuan tercapai, saya melakukan berbagai kegiatan secara luring tetapi tetap menerapkan protokol Kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer serta tetap menjaga jarak dan meminimalisir kontak fisik. Diantaranya kegiatan yang saya lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Literasi Baca-Tulis : Menuliskan nama, nama anggota keluarga dan membacakannya secara lantang. Selain itu, siswa juga diminta untuk maju kedepan dan menuliskan hobi, nama hewan di papan tulis.
  2. Literasi Numerik : Mengenalkan bentuk ruang dan mengkreasikannya menjadi berbagai benda seperti mobil, rumah, matahari dan lain sebagainya. Pertemuan selanjutnya yaitu mengenal angka satuan, puluhan dan ratusan. Adapun kegiatan luar ruangan yaitu menebak bilangan ganjil genap dengan media kartu bilangan.
  3. Literasi Sains : Mengajak siswa mengenal hewan karnivora, herbivora dan omnivora dengan media berupa print-an hewan dan ditempel di papan tulis. Pertemuan selanjutnya adalah mengenal tumbuhan yang ada di sekitar sekolah serta menuliskan nama-namanya di papan tulis.
  4. Literasi Budaya dan Kewargaan : Membuat poster mengenai keberagaman budaya Indonesia dan menyebarkannya ke grup whatsapp karang taruna.

Selain ke para siswa, saya juga mengajak orang tua dan guru untuk lebih memperhatikan kesukaan dan sifat anak agar mereka bisa dengan mudah mengajarkan literasi ke anak-anak baik di lingkungan sekolah, rumah ataupun lingkungan masyarakat melalui media diskusi online via whatsapp.

Hayati Mardhiyyah-1806784, Pendidikan Tata Boga-Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, DPL: Abdul Aziz, M.Pd. (kelompok 17)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline