Lihat ke Halaman Asli

Hawina Sutirta

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Langkah Awal Mengatasi Literasi, Menumbuhkan Budaya Baca dan Tulis dengan Metode Experiental Learning di SD Muhammadiyah 4 Kota Batu oleh Tim PMM UMM

Diperbarui: 16 Agustus 2024   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Batu - Tim Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Gelombang 5 Kelompok 1 Semester Genap 2024 menjalankan program kerja "Menumbuhkan Budaya Baca dan Tulis dengan Metode Experiental Learning di SD Muhammadiyah 4 Kota Batu". Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Tim PMM ini beranggotakan 5 orang, yang terdiri dari Bintang Oktavi Ananta (Ilmu Keperawatan-FIKES), Hawin Sutirta Happy (Pendidikan Bahasa Indonesia-FKIP), Ardelia Zahra Damayanti (Pendidikan Bahasa Indonesia-FKIP), Muzaki Putra Sofyansah (Ilmu Keperawatan-FIKES), Sadam Muchammad Rafsanjani (Teknik Mesin-FT) dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Lintang Satiti Mahabella ST., MT.

Literasi merupakan kemampuan dasar yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, meliputi kemampuan membaca, menulis, memahami, dan mengolah informasi. Tingkat literasi yang rendah menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya kualitas pendidikan di Indonesia. Rendahnya minat baca dan menulis di kalangan anak-anak, khususnya di tingkat sekolah dasar (SD) menunjukan perlunya intervensi sejak dini. 

Menyadari pentingnya literasi sejak dini, Tim PMM kami merancang sebuah program kerja "Menumbuhkan Budaya Baca dan Tulis dengan Metode Experiental Learning di SD Muhammadiyah 4 Kota Batu". 

Metode experiental learning ini merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pengalaman sebagai proses pembelajaran, maka dari itu metode ini dianggap mampu membantu siswa untuk mengembangkan ketrampilan dan kreativitas karena mereka belajar dengan cara relevan di dunia nyata.

Kegiatan ini dilaksanakan bulan Agustus 2024, dimana  pembelajaran dibagi menjadi 4 sub tema, yang pertama adalah "Mendengarkan-Menyimak" Tim membacakan cerita atau memberikan intruksi lisan yang harus didengarkan dan disimak oleh siswa. Cerita yang disajikan berupa pengalaman nyata dan situasi yang akrab dalam kehidupan sehari-hari. 

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan diskusi setelahnya untuk memastikan pemahaman siswa. Kedua "Membaca-Memahami" Siswa diajak untuk membaca berbagai jenis teks seperti cerita pendek dan puisi. 

Tidak hanya membaca secara mandiri, kami juga menyediakan sebuah game yaitu menyusun sebuah cerpen yang acak lalu diurutkan, hal ini dirasa membantu siswa agar tidak merasa bosan dalam membaca sebuah teks, karena siswa terlibat secara aktif dan merasa tertantang untuk terus bealajar. 

Setelah membaca, siswa didorong untuk mendiskusikan isi teks, menjawab pertanyaan pemahaman atau membuat ringkasan untuk memastikan bahwa mereka memahami apa yang telah dibaca. 

Ketiga "Menulis Karya" Siswa diajak untuk menulis karya berupa cerita pendek ataupun puisi berdasarkan pengalaman mereka. Tim memberikan panduan dalam bentuk brainstorming ide, membuat kerangka karya dan memperbaiki tulisan. 

Keempat "Cerita Bergambar" Siswa diajak untuk membuat cerita bergambar berdasarkan imajinasi dan pengalaman. Siswa diminta untuk menghubungkan kata-kata dengan gambar, kombinasi antara literasi visual dan literasi tekstual, di mana gambar dan teks saling melengkapi untuk menyampaikan pesan atau cerita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline