Perkembangan sosialemosional merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan anak, yang melibatkan kemampuan mereka untuk memahami dan menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitar mereka, sekaligus mengelola emosi mereka secara efektif. Proses ini mencakup kemampuan anak untuk beradaptasi dengan berbagai situasi sosial yang dihadapi. Dalam hal ini, anak perlu belajar memahami aturan, norma, dan ekspektasi dari lingkungan sosial mereka.
Selain itu, anak juga mulai memahami emosi yang muncul dalam berbagai situasi sosial. Mereka tidak hanya berinteraksi secara fisik tetapi juga secara emosional, dengan mencoba mengenali dan merespons perasaan orang lain. Proses ini memperkuat kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang positif dengan lingkungan sosialnya.
Dalam pembelajaran sosial emosional, anak-anak menggunakan 3 keterampilan, yaitu :
- Mendengarkan : Anak-anak menangkap informasi melalui mendengarkan kata-kata atau nada suara orang di sekitar mereka. Misalnya, mereka mungkin belajar bagaimana menenangkan diri dari kata-kata lembut seorang guru atau orang tua.
- Mengamati : Pengamatan adalah salah satu cara utama anak belajar. Mereka memperhatikan bagaimana orang lain bertindak dalam berbagai situasi, seperti berbagi mainan, meminta maaf, atau menunjukkan kasih sayang.
- Meniru : Setelah mendengar dan mengamati, anak-anak mencoba meniru apa yang mereka lihat. Proses ini memungkinkan mereka mempraktikkan perilaku yang dianggap sesuai, seperti menyapa orang lain dengan sopan atau membantu teman yang membutuhkan
Perkembangan sosioemosional pada anak anak terdapat 3 tahapan yaitu tahap awal, pertengahan, dan akhir
1. Perkembangan Sosioemosional Anak Tahap Awal
pada perkembangan sosioemosional tahap awal terbagi menjadi 3 tahap umur
- Usia 1-2 Tahun Reaksi Emosional yang Kuat: Anak-anak mulai menunjukkan reaksi emosional yang kuat. Misalnya, mereka mungkin merasa cemas ketika terpisah dari orang tua atau merasa senang saat mendapatkan perhatian. Meskipun keterampilan motorik masih terbatas, anak mulai menunjukkan keinginan untuk melakukan hal-hal sendiri.
- Usia 2-3 Tahun Pada usia ini, anak-anak mulai menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan perasaan mereka. Mereka mungkin mengatakan "saya marah" atau "saya senang", yang menunjukkan peningkatan dalam kemampuan komunikasi emosional. Pada tahap ini Mereka mulai menunjukkan tanda-tanda empati dengan merespons perasaan orang lain, meskipun pemahaman mereka masih dalam tahap awal. Misalnya, mereka mungkin mencoba menghibur teman yang sedang menangis.
- Usia 4-6 Tahun (Prasekolah) Anak-anak pada usia ini mulai memahami bahwa emosi bisa bersifat kompleks; misalnya, mereka dapat merasakan kebahagiaan dan kecemasan secara bersamaan. Mereka lebih mampu bernegosiasi dalam permainan dan memahami konsep berbagi serta kerjasama.
2. Perkembangan Sosioemosional Anak Pertengahan Usia 7-10 Tahun
Anak usia 7-10 tahun berada pada masa yang sangat menarik dalam perkembangan sosioemosionalnya. Pada tahap ini, mereka mulai membentuk identitas diri yang lebih kuat, meningkatkan kemampuan bersosialisasi, dan memahami emosi yang lebih kompleks.
Ciri-ciri Perkembangan:
a. Perkembangan Diri: Anak mulai menyadari kelebihan dan kekurangan diri, serta membentuk citra diri yang lebih realistis. Mereka juga mulai membandingkan diri dengan teman sebaya.
b. Perkembangan Emosi: Kemampuan mengelola emosi semakin baik, namun anak juga mengalami emosi yang lebih kompleks seperti kecemburuan, iri hati, dan rasa malu. Mereka mulai belajar mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang lebih sehat.