Lihat ke Halaman Asli

Hawa Ambarwati

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Mengenal Hadist: Pengertian, Jenis, dan Perannya dalam Islam

Diperbarui: 21 November 2024   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Hadist

Dalam bahasa arab حديث berasal dari kata "حدّث" yang berarti berbicara atau menyampaikan. Menurut bahasa, berarti al-jadid yaitu sesuatu yang baru. Kata hadist juga berarti al-khabar (berita), yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orarang lain. 

Secara umum, hadist adalah segala sesuatu yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan yang diterima dan diturunkan oleh umat islam. Hadis merupakan sumber kedua ajaran Islam setelah Al-Qur'an dan sangat penting sebagai pedoman hidup bagi umat Muslim. Sementara para ahli usul fikih mendefinisikan hadist adalah segala yang berasal dari nabi selain al-Qur'an al-Karim baik berupa perkataan,perbuatan, maupun persetujuan yang pantas menjadi dalil hukum syara'.

Hadis digunakan untuk menjelaskan dan menguraikan ayat-ayat dalam Al-Qur'an, memberikan contoh konkret penerapan ajaran agama, serta memberikan solusi bagi persoalan-persoalan kehidupan yang tidak dijelaskan secara langsung dalam Al-Qur'an. Oleh karena itu, pemahaman yang benar terhadap hadis menjadi sangat penting bagi setiap Muslim. 

Jeni-jenis Hadist

  • Hadist Shahih adalah Hadis dianggap sebagai hadis yang paling dapat dipercaya dan digunakan sebagai pedoman yang sanadnya  bersambung, setiap perawinya adil dan dhabith (ingatanyang kuat), serta tidak ada cacat yang dapat merusak kredibilitasnya.
  • Hadist Hasan adalah hadist yang sanadnya bersambung tetapi kelemahan dalam hal ingatan perawi, yang tidak merusak kredibilitasnya secara keseluruhan. Meskipun tidak sekuat hadis shahih, hadis hasan tetap dapat dijadikan pedoman dalam hukum dan akhlak. 
  • Hadist Daif adalah hadist yang memiliki masalah dalam sanad-nya, baik itu karena terputusnya rantai perawi, adanya perawi yang tidak dikenal, atau kelemahan dalam ingatan perawi. Hadis daif umumnya tidak digunakan sebagai dasar hukum, namun masih bisa digunakan untuk motivasi atau kisah yang mengandung nilai moral selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip utama dalam Islam. 
  • Hadist Mawdu' adalah hadist palsu atau hadist yang dibuat-buat, hadist dusta yang bibiat-buat dan dinisabkan kepada Rasulullah. Hadis ini sangat tidak boleh digunakan sebagai acuan, karena bisa menyesatkan umat Islam. 

Peran Hadist dalam Islam

Berikut adalah beberapa peran utama hadis dalam Islam: 

  • Sebagai Penjelas dan Perinci Al-Qur'an, Hadis berfungsi untuk menjelaskan dan merinci ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat umum atau global.
  • Sumber Hukum Islam (fiqh), dalam bidang fiqh (ilmu hukum Islam). Banyak hukum-hukum yang diambil dari hadis, yang membantu umat Islam untuk mengetahui apa yang diperbolehkan (halal) dan yang dilarang (haram). Hadis memberikan rincian lebih lanjut mengenai ibadah, transaksi, pernikahan, dan aspek hukum lainnya. 
  • Menjawab Persoalan yang Tidak Ditemui dalam Islam, hadist berperan untuk menjawab persoalan-persoalan yang tidak secara langsung dijelaskan dalam Al-Qur'an. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline