Aku ingat cara bagaimana kita dulu bertemu, senyummu begitu manis, rasanya ingin terus dalam pelukanmu. Sekarang aku kehilangan, dan ketika menutup mata saja aku dapat melihatmu
Cinta yang dulu kita pakai untuk berbagi, pergi naik pusaran angin, tak akan pernah mencintai atau hidup lagi, aku bosan menangis dan lelah mencoba, mengingat semua tentangmu, dan ketika ku tutup mata, kembali kulihat dirimu, samudraku, aku sangat benci hal ini.
"Sudah malam, masuklah!"
lelaki tua itu menawarkan tangan menuntun anak gadisnya masuk rumah
"Sebentar lagi!, aku akan masuk rumah kalau ............"
"Apa?"
"Kopi buatanku ini sudah dingin, aku tahu dia suka sekali kopi buatanku!"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI