Lihat ke Halaman Asli

Cukup Dua Surat.....

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Surat kuterima untuk pertama

Jauh dari sana diujung benua

Ditulis dikertas merah motif sakura

‘Cintaku tersayang, terbanglah

Lepas bebas seperti rajawali dilangit tanpa batas

Jangan menungguku

Ini kali dan selamanya tak ada selimut untukmu’

Kali kedua surat kembali ku terima

Tidak jauh, hanya dibentang satu samudra

Ditulis di kertas warna biru laut

‘Manisku, saat ku tulis ini semua

Aku dalam pelukan selimutnya

Ini yang terakhir, sesudah itu mati’

Lama sesudah itu, aku ingin membacanya lagi

Menuangkannya dalam syair-syair

Namun tak berhasil

Sadar, ini cukup dicatat saja, sesuai aslinya

Karena yakin, ini tak akan jadi lebih indah

Berlalu masa, hadir juga sang kelana

Dari luar pulauku di Sumatera

Dibentang selat bernama Sunda

Sejuk seperti embun basah

Segar, menumbuhkan kembali bunga-bunga

Kepadanya kutitip pinta

Aku tak kuasa membaca

‘Jangan kirimi aku surat’

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline