malam ini, kita berdialog imajiner
tentang cahaya yang semakin suram
diantara rindang pohon akasia
menjelang senja
- musik masih mengalun dimegapone
kau mengikuti nyanyian sedikit fals
namun begitu pede
seperti syal berkibar di puncak gunung
"masihkah kita harus udar rasa?"
sementara nyanyian semakin sumbang
tentang epilog tak berkesudahan yang rumit