Lama dah tidak nulis di kompasiana tentang kegiatan olahraga sepeda yang menjadi hobby, bersama dengan rekan-rekan dan sahabat terkasih dan sahabat super kok jadi mirip MT ye?, kembali ke sepeda kalau kembali ke Laptot ntar jadi Tukul Arwana pula, tanpa terasa makin lama seiring dengan berjalannya waktu komunitas Predator semakin ngetop dan ngepop dengan banyak rekan-rekan dan teman-teman yang bergabung dari yang semula ramai, tersisa dua orang lalu menjadi ber 4 , ber 5 dan sekarang tidak terasa grup yang awalnya hanya kumpul para penggila sepeda di kota Pontianak dan sekitarnya dan khusus hanya melahap jalur-jalur lintas alam atau Englishnya Cross Country ini, tak kurang di setiap minggu sekarang paling sedikit ada lima belas orang yang turun gowes melibas XC.
[caption id="attachment_332902" align="aligncenter" width="300" caption="Ki-Ka : Vendri,Isonendi,Aheng,Irfan,Agus,aa Temon,Nuriyahman,Trisna,Suwarno"][/caption]
Enaknya kalau gowes rame-rame, jarak yang lumayan jauh tidak terlalu berasa penat karena diringi dengan canda dan tawa serta obrolan meski pun saat bersepeda dengan banyaknya teman yang bertambah maka waktu berhenti dan istrirahat agak lama dikit, sebabnya salah satu kegiatan yang wajib dan musti harus dilakukakn dan tidak bisa tidak, ini adalah menu wajib grup Predator adalah berfoto ria baik itu sendiri-sendiri maupun beramai-ramai.
Jalur Lintas Alam yang dilalui kali ini mengambil rute di Jalan Karet yang terletak di pinggiran Kota Pontianak, tapi sebenarnya nanti kami bersepeda menempuh rute membelah hutan dan pemukiman penduduk desa di Kabupaten Kubu Raya diman sebenarnya bukan hutan yang berisi dengan pohon-pohn besar secara harfiah tapi lebih tepat kalu disebut dengan kebun yang berisikan terutama aneka buah Langsat alias Duku dan Durian dan paling banyak adalah pohon kelapa, dengan rute yang tidak selalu dijalur bermandikan buah tersebut tapi jalur XC kali ini juga melewati hamparan sawah berhektar-hektar yang kami semua lintasi, dimana saat gowes kali ini sebagian petani sudah melewati masa panen mereka, dengan banyaknya sekam yang teronggok di pinggir jalan tanah yang dilalui, hampir merata disemua sisi kiri dan kanan jalan tumpukan sekam dan banyak juga padi yang masih belum digiling. dijemur oleh petani didepan halaman tanah mereka, sebuah sebuah pemandangan yang memikat hati dan mempesona jiwa saat melihat senyum-senyum sumringah dan keceriaan para petani dengan hasil panen mereka.
[caption id="attachment_332906" align="aligncenter" width="300" caption="Start masuk jl Karet xc kebun buah"]
[/caption]
[caption id="attachment_332908" align="aligncenter" width="300" caption="XC melintas sawah di kiri kanan"]
[/caption]
[caption id="attachment_332909" align="aligncenter" width="300" caption="Sinar Matahari sudah terik"]
[/caption]
[caption id="attachment_332910" align="aligncenter" width="300" caption="Ambil Nafas Tarik Rokok Buang Asap"]
[/caption]
Kembali ke sepeda, kurang lebih dijalur tanah untuk sampai ke tujuan akhir di Sei Kakap sepanjang 21 Km harus kami lalui dengan lintasan tanah merah, jalan aspal, jalan bebatuan yang berserakan, dengan kondisi jalan yang rata dan tidak becek, jalur yang paling malas melewatinya adalah saat melintas di jalan yang rusak yang tersisa batu-batuan jalanan lepas, membuat pantat ini sakit saat mengayuh pedal tapi apa mau dikata karena sudah plannya ke Sei Kakap melaui jalur ini mau tidak mau harus dilibas juga kalau tadak kan tak sampai-sampai ditempat tujuan dan memang digrup Predator kami semua mengkhusukan diri dengan bersepeda XC kok, jadi meski pantat pedas Ro opo-opo.
Sekilas sejarah singkat Sei Kakap yang saya ketahui, ini adalah daerah pemukiman penduduk yang berada di pinggir muara sungai dan tidak jauh dari laut Cina Selatan tetapi karena sudah menjorok kearah daratan maka tidak ada hamparan pantai berpasir putih disini, memang kawasan ini melihat posternya oleh Pemkab Kubu Raya kedepan peruntukannya adalah kawasan terpadu Perikanan dan sumber dya laut lengkap dengan segala infrastruktur penunjang yang modern, semoga saja cepat terlaksana, Karena sebagian besar penduduk disini memang bermata pencaharian sebagai nelayan, jadi bagi saya dan warga Pontianak sekitarnya jika mengharapkan ikan yang segar dan berkualitas memang disinilah tempatnya merupakan salah satu tempat sumber hasil laut yang dimiliki oleh Provinsi ini.
[caption id="attachment_332911" align="aligncenter" width="300" caption="Gaye Lok"]
[/caption]