Lihat ke Halaman Asli

Haura Nailah

mahasiswa

Tantangan Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi

Diperbarui: 19 Desember 2024   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan kemajuan Pendidikan maka bisa dilihat kualitas generasi bangsa, seperti apa yang ditegaskan oleh Filsuf Yunani bernama Pioto, ia mengatakan bahwa Pendidikan merupakan wadah yang sangat strategis untuk membentuk kualitas bangsa, mungkin banyak yang belum paham peran apa yang belum di ambil dunia Pendidikan dalam membentuk mutu warga negara dan generasi muda? Jawaban dari pertanyaan tersebut ialah "pembentukan karakter" berbagai ahli, seperti Thomas Licona menyatakan bahwa pembentukan karakter merupakan inti dari Pendidikan generasi muda.

Oleh karna itu perguruan tinggi menjadi jenjang yang sangat tepat untuk membentuk karakter, terutama kesadaran pribadi, hati Nurani, serta rasionalitas generasi muda. Dan karakter yang harus di bentuk pada masa perguruan tinggi ialah karakter manusia Pancasila, dikarenakan Pancasila adalah identitas bangsa Indonesia. Dalam realitas nya, pembentukan karakter manusia Pancasila mulai kurang mendapat perhatiaan. Hal ini terlihat secara lebih jelas setelah runtuh nya orde baru. Seperti hal nya semakin kurang rasa saling menghargai serta membuka diri sesama yang berasal dari agama dan latar belakang budaya yang berbeda.

Eliminasi nilai-nilai Pancasila dari realitas social pada dasar nya di sebabkan oleh cara pandang yang salah tentang hubungan Pancasila dan orde baru, yakni mengidentikkan Pancasila dengan orde baru. Dengan demikian logika sederhana yang di bangun dalam Masyarakat sesudah jatuh nya orde baru adalah kalau orde baru runtuh. Mengidentikkan orde baru dengan Pancasila merupakan kesesatan berfikir. Dengan pikiran tersebut kita tidak dapat membedakan mana nilai intrinsik. Contoh dari nilai intrinsik ialah Pancasila Dimana dengan kita belajar Pancasila kita dapat mempelajari kehidupan bangsa dan negara.

Inti dari penjelasan di atas yakni kekeliruan orde baru Dimana pada orde baru menggunakan Pancasila sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan sehingga cara-cara menanamkan dan menghayati nilai-nilai Pancasila keliru. Pemerintah mengupayakan agar sikap-sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila itu tidak berkelanjutan. Karena itu dikeluarkannya Undang-Undang No. 12 2012 tentang pendidikan tinggi. Pasal 35 ayat 5 UU Tahun 2012 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.

Dari semua hal ini, Pendidikan selalu menyentuh 3 tataran, yakni tataran kognitif, tataran efektif, dan tataran psikomotorik. Tiga tataran ini tidak boleh timpang dalam pembentukan generasi bangsa, aspek kognitif saja tidak cukup menjadi fokus dalam aspek pendidikan tinggi dalam Indonesia. Proses pembelajarannya juga harus menyeluruh dan menyentuh seluruh aspek kemanusiaan. Artinya, pendidikan Pancasila tidak hanya menekan aspek pengetahuan, tetapi juga sikap dalam kehidupan. Di tegaskan dalam undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional tentang fungsi dan tujuan Pendidikan nasional yang berbunyi demikian.

Ada pun fungsi dari Pendidikan nasional ialah membangunkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Ada pun tujuan Pendidikan nasional ialah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertawakal kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, dalam pasal 4 UU No20 Tahun 2003 tentang Pendidikan nasional di tekankan 6 prinsip dalam pelaksanaan Pendidikan integratif. Dari enam prinsip, terlihat dengan jelas bahwa Pendidikan di Indonesia bersifat integral dapat di artikan menyentuh pembentukan seluruh aspek kepribadian peserta didik.pendidikan Pancasila membekali mahasiswa untuk memiliki civic disposisi untuk menjadi landasan pengembangan civic knowledge dan civic skills. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline