Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Aplikasi Pengapuran dalam Persiapan Kolam Budidaya Perikanan

Diperbarui: 12 Juni 2022   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

     Seberapa penting melakukan pengapuran sebelum melakukan budidaya kolam? Dan bagaimana pengaruh pengapuran terhadap kualitas air? Pengapuran dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan ketersediaan zat hara sehingga dapat meningkatkan produksi perikanan. Fungsi dari aplikasi pengapuran dalam persiapan kolam budidaya adalah :

  1. Menetralisasi air kolam
  2. Menyanggah goncangan pH mendadak
  3. Membantu mengendapkan bahan koloid
  4. Mendorong bakteri
  5. Pembentukan tulang ikan dan mencegah penyakit  tulang
  6. Memperbaiki kondisi tanah

     Sebelum melakukan proses pengapuran, kita harus memperhatikan kebersihan kolam dan alat-alat yang akan digunakan nanti. Setelah menentukan tempat yang cocok dan memenuhi kriteria untuk kolam budidaya selanjutnya adalah pembersihan dinding dan dasar kolam. Pembersihan kolam bertujuan agar kolam bersih dari sisa-sisa kotoran dan lumut. Pembersihan ini dilakukan untuk mencegah masuknya bibit penyakit.

     Tujuan Pemberian kapur pada dasar kolam dengan jenis kapur aktif saat persiapan kolam budidaya yaitu untuk membunuh protozoa dan bakteri merugikan, sehingga saat nanti melakukan budidaya kolam yang kita miliki sudah steril. Oleh karena itu proses pengapuran itu penting, karena sangat berpengaruh pada kualitas air yang akan dihasilkan. Sebelum mengaplikasikan pengapuran, kita harus mengetahui jenis-jenis kapur yang biasa digunakan. Penggunaan kapur tergantung kepada jenis tanah dasar kolam. Beberapa jenis kapur yang dapat kita temui yaitu:

  1. Kapur Tohor : Kapur Tohor atau biasa dikenal Kapur Pertanian merupakan jenis kapur yang berasal dari proses pembakaran. Nama lain jenis kapur ini atau nama ilmiahnya biasa disebut kalsium oksida (CaO)
  2. Kapur HidroksidaKalsium : Hidroksida atau biasa dikenal Kapur Tembok merupakan jenis kapur hasil pembakaran dari Kapur Tohor. Pengaplikasian Kapur Tohor yaitu dengan dicampurkan air yang dalam bahasa kimianya disebut Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
  3. Kapur Karbonat : Kapur Karbonat adalah jenis kapur yang proses pembuatannya digiling langsung tanpa ada pembakaran. Kapur Karbonat juga terbagi menjadi 2 macam, yaitu kalsit dan dolomit.

Nah itu dia beberapa jenis kapur yang kita bisa ketahui dan biasa digunakan dalam pertanian atau dalam pengapuran kolam. Selanjutnya kita harus mengetahui Langkah-langkah pengerjaan pengapuran pada kolam, yaitu setelah tanah sudah melalui tahap pengeringan dan pembajakan pengapuran dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah. Jadi tanah dan kapur di campurkan lalu di aplikasikan pada tanah yang sudah dibajak sebelumnya, campur hingga merata keseluruhan dasar kolamnya. Diusahakan kapur teracampur pada kedalaman 10 cm dan setelah itu didiamkan selama 2-3 hari.

Persiapan Lahan Budidaya secara umum dan menyeluruh yang dapat kita lakukan diantaranya:

A. Pengeringan

    Pengeringan dikerjakan agar bahan organik yang tertimbun dari aktivitas budidaya sebelumnya berkurang. Pengeringan dikerjakan umumnya selama 1 minggu, tujuannya mengurangi zat beracun yang terdapat pada substrat tambak.

B. Pengapuran

     Pengapuran dilakukan agar pH tanah meningkat hingga bersifat basa (7,5 -- 8 ,5). Tanah condong lebih subur ketika dalam kondisi basa, hal itu juga berpengaruh untuk penguraian bahan organik.

C. Pemupukan

     Pemupukan dapat membantu meningkatkan kualitas tanah. Jika tanah tambak subur, sangat menguntungkan bagi pertumbuhan plankton, yang sangat berguna sebagai makanan alami bagi organisme yang dibudidayakan. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik. Jumlah pupuk organik 150-500 kg/ha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline