Lihat ke Halaman Asli

Hastuti Ishere

hamba Allah di bumiNya

Idul Adha di Negeri Tanpa Harpitnas

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lain padang lain belalang. Lain lubuk lain ikannya. Akhir pekan panjang ini tiba-tiba saja mengingatkan saya pada pengalaman saat merantau. Selama bermukim bertahun-tahun di Tanzania, belum pernah saya menemukan yang namanya cuti bersama dalam rangka harpitnas alias hari kejepit nasional.

Baiklah saya bagikan sedikit pengalaman Idul Adha saya di Kilimanjaro, sekitar tahun 2010 kalau tak salah ingat. Pagi itu, sekitar pukul 7 pagi waktu Kilimanjaro, saya sedang mengenakan sepatu, siap keluar dari kamar hostel menuju kampus. Tujuannya standar saja: mau berangkat kuliah.

Tuti, happy eid mubarak.”

Sontak saya mencari sumber suara. Rayya, mahasiswa kedokteran asli Tanzania tapi keturunan Arab itu menyapa. Kamarnya dan kamar saya hanya berjarak 3 kamar saja.

Saya terdiam sejenak. Otak saya belum bekerja maksimal tampaknya. Sampai-sampai loadingnya demikian lamban.

Oh, thanks.” Jawab saya sambil balas tersenyum.

Saya mengunci pintu dan meneruskan rencana: menuju ke kampus. Selama berjalan kaki, saya mengamati bahwa pagi itu tidak seperti biasanya. Suasana kampus cukup lengang. Tapi kaki ini tetap saya langkahkan hingga akhirnya sampai di perpustakaan.

Sekitar 15 menit saya membaca, Jacklin, sang penjaga perpustakaan tiba-tiba menghampiri dan bertanya,

Tuti, are you a moslem?”

Saya kembali bingung. Kok tumben-tumbenan ini orang jadi rasis? Pagi-pagi pula?

Yes. Why?” jawab saya dengan muka bingung. Semoga dia sedang amnesia mendadak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline