[caption id="attachment_169801" align="aligncenter" width="640" caption="ilustrasi/admin(shutterstock.com)"][/caption]
Tanzanite?Apa itu? Wajar kalau tak banyak yang tahu. Nama negara penghasilnya pun, Tanzania, tak begitu dikenal kalau saja bukan karena Gunung Kilimanjaro berada di negara ini. Tanzanite adalah nama batu mulia yang menjadi salah satu komoditas pertambangan di Tanzania. Sesuai dengan namanya, Tanzanite hanya ada di Tanzania. Meskipun pamornya tak setinggi batu mulia lain yang sudah terkenal sejak lama, kualitas Tanzanite sebagai batu mulia termasuk cukup bernilai sebagai perhiasan.
[caption id="" align="aligncenter" width="361" caption="tanzanite mentah"]
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="aneka warna tanzanite (dok.google)"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="tanzanite kasar (dok.google)"]
[/caption]
Sejarah Penemuan Tanzanite
Ada cerita menarik tantang hal ini. Seorang laki-laki bernama Jumanne Ngoma adalah seseorang yang mengawali sejarah penemuan batu mulia khas Tanzania. Ngoma menemukan batu mulia ini secara tan sengaja. Berawal dari niat mengunjungi saudaranya di Mererani, region Arusha, tepatnya di daerah Kiteto (secara geografis Arusha adalah region yang berbatasan langsung dengan region Kilimanjaro, dan termasuk daerah kaki gunung Kilimanjaro). Saat itu awal Januari 1967. Saat ia iseng berjalan-jalan, tiba-tiba ia menemukan batuan Kristal berkilau biru tergeletak di tanah. Ia pun terpesona dan mengumpulkan batuan Kristal tersebut. Tak tanggung-tanggung, Ngoma berhasil mengumpulkan hingga 5 kilogram.
Ia tak tahu pasti batuan apa yang dikumpulkannya saat itu. Seorang temannya kemudian menyarankan untuk membawa batu-batu tersebut ke Nairobi (ibukota Kenya, jarak Kenya dan Arusha memang berdekatan dan biasa dipakai sebagai salah satu rute Kenya-Tanzania). Alasannya karena di Nairobi pasar batu mulia lebih besar dan lebih ramai (hingga saat ini Nairobi digunakan sebagai tujuan untuk warga Kilimanjaro dan Arusha untuk berbelanja, terutama barang-barang elektronik dan gadget). Seorang makelar pun tertarik dengan hasil temuan Ngoma. Tak jauh beda dengan Ngoma, sang pembeli sebenarnya juga tak tahu pasti jenis batu apa yang dibelinya. Ngoma hanya dijanjikan akan diberi tahu oleh si penjual informasi pasti tentang batuan tersebut. Sebagai imbalan, Ngoma pun diberi upah yang mencukup untuk ongkos transport pulang.
Hingga 45 tahun kemudian, Ngoma tak mendapatkan satu pun jawaban yang dijanjikan padanya. Ternyata tak semua batu Kristal yang dulu dikumpulkannya dijual. Ia masih menyimpan sedikit untuk koleksinya.
Awalnya, sebelum akhirnya diberi nama Tanzanite, namanya adalah Zoisite. Zoisite adalah nama yang diberikan seorang peneliti dari Slovenia. Nama Tanzanite kemudian dikukuhkan karena asal-muasalnya dari kaki gunung Kilimanjaro, Tanzania.
Nama Tanzanite pun muncul sebagai salah satu batu mulia yang terkenal di dunia setelah salah satu perusahaan perhiasan, Tiffany&Co, pada tahun 1960-an memperkenalkannya ke pasar internasional. Namanya yang unik, Tanzanite, semakin menaikkan pamor batu mulia ini karena mengandung unsur historis tentang asal muasalnya yang mendalam dan penampilannya yang cantik.
Pertambangan Tanzanite
Saat ini penambangan Tanzanite dikelola oleh perusahaan besar Richland Resources Ltd. Perusahaan ini membawahi perusahaan pertambangan Tanzania One Mining Ltd. Penjualan saham perusahaan ini cukup terbuka melalui bursa saham Dar Es Salaam atau DSE (Dar es Salaam Stock Exchange). Siapa saja warga Tanzania yang berminat memiliki saham pertambangan Tanzanite diperbolehkan membeli tanpa batasan jumlah saham.
Saat dibakar, batu ini mengeluarkan 3 warna berbeda, biru, violet, dan burgundy. Tanzanite sudah memasuki pasar perhiasan di Amerika, Australia, bahkan Asia, salah satunya Malaysia. Semakin gelap warnanya, semakin mahal harganya. Tapi harga juga ditentukan oleh ukuran dan bentuk potongannya. Yang paling banyak diminati adalah yang berwarna biru gelap ungu, harganya paling tinggi. Yang berwarna biru gelap bahkan bisa sangat mirip dengan batu safir. Warna biru muda dan hijau kekuningan harganya hanya seperlima dari harga jenis dengan warna lebih gelap. Kualitas paling rendah dan paling murah adalah yang berwarna pucat.
Teman saya satu negara sempat membeli tapi saya lupa harga pastinya. Ia membeli yang berwarna cerah karena itu harga yang paling murah, ukurannya kecil pula (kira-kira seukuran mata cincin). Dari situs ini, http://www.tanzanitejewelrydesigns.com/tanzanite-prices-per-carat.html, saya dapatkan harga Tanzanite (dalam USD tapi, silakan konversi sendiri ya hehehe). Berikut kutipannya.
Currently carat weight has less affect on tanzanite than on other gems like ruby, sapphire, emerald or diamond. If Tanzanite One Group gets more control of the market they have plans to change the pricing structure more like that of diamonds which are more affected by size and quality. We are currently in 2012 seeing the following approximate price breaks. Prices of Tanzanite change quickly and dramatically. Round, princess and trilliant cuts are often at the higher end of this listing due to limited availability. Tanzanite showing a noticable green component will be priced significantly less. These are average market prices, we attempt to supply tanzanite at 10-20% less than market price though direct buying and in house cutting.
Prices Per Carat for Very Good to Good Cut and Si1 to VS Clarity
Example: A 2.00ct. exceptional tanzanite at $725 per carat would cost $1442.
Exceptional Vivid Intense Moderate Light Pale
.00-.49 Ct. 240 200 170 100 70 50
.50-.79 Ct 300 275 220 150 100 75
.80-1.25 Ct 500 425 375 220 150 125
1.25-1.99 Ct 600 525 425 300 200 150
2.00-2.99 Ct. 725 650 550 400 300 200
3.00 & Up 775 700 600 450 325 275
Exceptional Cutting add 5%-10%
Fair Cutting subtract 30%-50%
Exceptional Plus Color add 10%-15% over exceptional gems.
Selamat berburu bagi yang berminat dan ‘berbakat’ (baca: berduit). Salam.
Sumber: gambar (google), DailyNews edisi 07-02-2012 dan tambahan dari google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H