Saat ini saya adalah seorang guru di salah satu sekolah dasar. Letak sekolah saya berada di perkampungan,antara rumah-rumah warga dan kuburan. Siapapun yang datang tidak akan percaya bahwa sekolah yang letaknya tidak strategis memiliki sarana dan prasarana yang lengkap,namun tidak di manfaatkan dengan maksimal. Kondisi Literasi hampir punah sebab tidak konsistennya pembiasaan sehingga warga sekolah tidak melek literasi. Ada berbagai tantangan yang dihadapi, tidak adanya motivasi haus akan pengetahuan dan belum banyak warga sekolah yang peduli mengenai literasi,sebab literasi dianggap hanya sebatas buku padahal lebih dari itu.
Langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk menggaungkan literasi di sekolah bisa di mulai dengan membuat program membaca di kelas untuk meningkatkan minat baca anak, mengubah perpustakaan menjadi tempat yang nyaman, memberi pelatihan dan sosialisasi mengenai literasi pada guru,juga adanya kolaborasi warga sekolah dalam kegiatan literasi. Praktik baik yang bisa kita lakukan ialah, kita sebagai guru menjadi role mode untuk siswa dengan berpartisipasi dalam kegiatan literasi, meminta anak membawa buku yang disukai ke sekolah untuk membaca Bersama di pojok baca, mengunjungi perpustakaan sekolah bersama, mengadakan kegiatan menulis kreatif, kegiatan menyimak video pembelajaran Bersama,dan kegiatan berbagi cerita. Meskipun berada di perkampungan, literasi dapat memperluas antar baris pemikiran kita yang berjarak menjadi mendunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H