Lagi-lagi si penggemar soto ini mencicipi soto khas Tegal. Sudah berapa kali aku menulis di sini beberapa soto yang pernah aku cicipi.
Terakhir kali aku menulis tentang soto tangkar khas Betawi. Kali ini penyuka soto diajak menikmati soto. Di sini lebih dikenal dengan istilah sauto. Dan katanya di soto Sedap Malam di tempat ini yang legendaris karena sudah lama ada di kota Tegal. Jadi cikal bakalnya. Dulu pernah sih merasakan soto Tegal ini tapi di kota Cirebon. Rasanya gak pas di lidah. Makanya saat diajak agak ragu. Tapi rekomendasinya sangat mantap, kalau sauto ini memang terenak di kota Tegal. Akhirnya mau mencoba juga.
Saat di sana , aku ditanya mau campur atau ayam saja atau daging sapi saja. Itu yang terdengar di telingaku. Akhirnya dengan mantap aku jawab campur. Aku pikir campur itu daging ayam dan sapi. Saat duduk , aku melihat kertas yang tertempel di tembok, yang namanya campur itu daging ayam, sapi , babat dan iso. Terkaget-kaget diriku, karena sudah bertahun-tahun aku tidak makan babat dan sejenisnya . Itu gegara waktu kuliah praktek di Rumah Potong Hewan, jeroan sapi digeret-geret di lantai yang penuh dengan faeces sapi. Akhirnya sejak saat itu aku tak mau lagi makan yang namanya babat dan lainnya. Tapi karena sudah terlanjur, apa boleh buat.
Suapan pertama rasa di lidah enak sekali gak seperti yang aku makan di Cirebon. Rasa tauconya gak dominan (karena kalau mau dominan bisa nambah sendiri di mangko tauco yang disediakn di meja) lebih dominan rasa manisnya. Dan itu yang membuat aku suka. Porsinya juga pas, gak terlalu banyak juga tak terlalu sedikit.
Memang soto di setiap daerah pasti memiliki, dan penyebutan namanya tergantung daerah sendiri . Di Tegal lebih dikenal dengan sebutan sauto dibanding dengan soto. Mungkin karena dicampur dengan tauco jadi istilahnya sauto. Dan kuliner sauto ini merupakan perpaduan kuliner Jawa dan Tionghoa. Tampilannya sama seperti soto lainnya. Disajikan di mangkuk kecil dengan kuah bening berwarna coklat karena ada tauconya. Kadang rasa asam dari tauco suka bikin orang gak suka. Makanya disajikan dengan tauco yang tak terlalu banyak.
Bagi yang suka ada mangkuk berisi tauco untuk ditambahkan. Dulu namanya sauto identik dengan babat, tapi sekarang tidak. Ada pilihan daging ayam, daging sapi, babat dan isi, dan bisa campur. Dan sauto ini disajikan dalam mangkuk kecil dimana nasinya dimasukan di sana dan isiannya baru dituang kuahnya, Juga dikenal dengan nama sauto kriuk. Kenapa? Ternyata disediakan di mangkuk tulang yang digoreng dan dimakan terasa kriuk-kriuk dan tulangnya empuk Nah, tulang goreng ini bisa bertindak sebagai kerupuknya karena saat disajikan tanpa krupuk.
Nah, sauto yang dikunjungi sauto Sedap Malam Pak Daan Jenggot Di jalan Raya Talang nomer 320 di Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Warungnya sederhana dan termasuk bangunan lama. Saat masuk di depan ada meja yang sudah ada tumpukan mangkuk yang sudah ada isiannya. Jadi nanti tinggal dikasih kuah saja.
Katanya sih sauto di sinia sudah banyak pelanggan berat. Dan sangat ramai saat liburan, bahkan pelanggan ada yang datang dari luar kota. Pendirinya almarhum Pak Daan dan sekaarng memiliki cabang yang juga ada di jalan Talang yang berada di sebelahnya.Dan memang rasanya top markotop. Kuahnya yang diisi kuah yang ada tauconya yang standard sudah begitu enak gak perlu tambahan tauco lagi. Kuahnya sedikit kental dan ada rasa manis di lidah. Semua terasa nikmat di lidah. Nikmatnya
Tempat ini sangat rekomen banget buat dikunjungi saat datang ke Tegal. Bagi yang sedang dan akan datang ke Tegal mau menikmati kulineran khas Tegal, bisa mampir ke jalan Talang ini. Dijamin pulang dengan tak menyesal , kenikmatan sautonya akan membuat kita ketagihan dan akan datang lagi suatu waktu. Apalagi kota Tegal sekarang kotanya sudah lebih apik dan tertata rapih sehingga mengunjungi kota Tegal tak ada salahnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H