Lihat ke Halaman Asli

Hastira Soekardi

TERVERIFIKASI

Ibu pemerhati dunia anak-anak

Derita Air

Diperbarui: 14 Januari 2021   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : www.suarajabarsatu.com

Dalam bias mentari pagi saat kakiku mulai menapak menuju telaga

Semakin dekat kudengar suara gemericik dan alunan melodi dari air yang begitu tenang

Memerangkapkanku dalam gejolak tak terurai dalam kotak-kotak hati

Tak terasa aku terseret ke ambang kesedihan

Melihat suara-suara air dibalik belukar yang menorehkan kesejukan

Kuteringat masih banyak air yang penuh dengan ribuan limbah yang tertoreh

Nanar mataku saat kulihat air yang mempesonakan mata

Di tempat lain rindu tuk dapatkan air bersih

Hanya kecap tak sempurna yang dapat kukatakan dalam kesedihan

Sampai kapan manusia masih dalam kebisuan panjang

Tanpa kata, hanya bisa membuang limbah kotor dan sampah busuk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline