Santi masih mengagumi pria itu. Rizal, namanya. Pertama kali bertemu di kantin seberang kantor. Ternyata Rizal juga langganan di sana.
"Santi."
"Rizal." Begitulah perkenalan singkat saat masuk ke dalam kantin. Sesudahnya Santi menjadi pengagum rahasia. Dia selalu terpesona dengan gaya berjalan, cara bicara, semua menjadi perhatian Santi. Kadang dia suka jengah kalau Lela mengejeknya.
"Dimakan makanannya keburu basi tahu, pandang terus, sampai lupa makan,"tegur Lela. Santi melotot pada Lela . Tetiba saja pipinya memanas. Dia tahu pasti pipinya juga memerah karena Lela mulai menggodanya. Santi mulai mencari tahu tentang Rizal. Ternyata kantornya juga di gedung yang sama.. Dan Santi kecewa ternyata Rizal pria beristri. Apa dia langsung berhenti sebagai pengagum rahasia? Tidak. Walau Rizal sudah beristri, Santi tetap merasa Rizal tetap punya pesona tersendiri baginya.
Jangan terlau berkhayal ketinggian Santi. Kalau jatuh sakit," tegur Lela. Lela sudah kesal dengan tingkah Santi yang selalu tak ada hentinya mengagumi Rizal. Dan tak henti-hentinya menatap Rizal diam-diam
"Emang salah kalau aku mengaguminya,"tukas Santi cemberut.
"Salah neng, dia sudah punya istri. Heloo, lalu apa faedahnya kamu hanya bisa menatapnya?" Lela mulai mengomel.
"Nanti kamu bakal jatuh cinta juga Lela."
"Tapi aku akan jatuh cinta sama pria singel ya." Santi menghardik Lela . Lela hanya menghela nafas. Semoga Santi tak mempermalukan dirinya sendiri sebagai pengagum rahasia. Kalau sampai mempermalukan dirinya sendiri sungguh Lela bakal iba padanya.
Gegara Santi bisa makan bersama satu meja dengan Rizal dan banyak hal yang dibicarakan. Santi mulai merasa dirinya tersanjung. Begitulah Cinta . Hal yang kecil saja bisa membuat tersanjung. Dan makan bersama menjadi rutinitas bagi Santi bersama Rizal. Santi semakin mengagumi dan semakin hari Santi semakin membawa perasaannya. Setiap habis makan siang , dia selalu merasa Rizal memperhatikan dirinya. Dan itu membuatnya bahagia. Rizal yang dikaguminya memberikan perhatian.
"Kamu jangan gede rasa Santi. Perhatiannya hanya sebatas teman makan saja,"tukas Lela mulai mengingatkan temannya. Santi terlalu membawa perasaannya sehingga hal yang kecil saja membuatnya berbunga-bunga.