Lihat ke Halaman Asli

Hastira Soekardi

TERVERIFIKASI

Ibu pemerhati dunia anak-anak

Sebuah Cincin Bermata Berlian

Diperbarui: 10 Juli 2020   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : pinterest/rebekanersisyan

Setiap pulang kantor mata Lisa selalu tertuju pada cincin indah yang ada di etalase toko mas dekat kantornya. Hampir setiap pulang kantor Lisa memandang penuh harap bisa memiliki cincin tersebut. Cincin dengan mata berlian . Begitu indah . Terbayang andai saja cincin itu ada di tangannya. Beli? Lisa yakin sih dengan menambung dia mampu membeli cincin itu. Apalagi mas Reza tak pernah melarang dirinya untuk membelanjakan gajiku. 

Tapi di lubuk hati yang terdalam Lisa ingin sekali mas Reza yang memberikan pada dirinya. Tapi bagaimana mas Reza tahu apa yang diinginkannya? Lagipula Lisa tak mungkin bisa berharap banyak dengan mas Reza. Pria yang paling tak romantis sejak kenal dengan dirinya. Lisalah justru yang selalu merayakan momen-momen spesial mereka dengan kado-kado kecil buat suaminya. Tapi berharap mas Reza melakukan hal yang sama dengan dirinya. Jangan pernah berharap.

Sampai sautu saat dirinya melihat pasangan suami istri yang sedang membeli cincin itu . Lisa bergegas mendekati mereka.

            "Mbak, mau beli cincin itu? Cincin itu indah sekali loh." Perempuan itu tersenyum kecil. Setelah mematut-matut sejenak. Dia menyodorkan pada suaminya kalau dia memilih cincin cantik impianku. Lisa pura-pura melihat cincin yang lain tapi dari sudut matanya dia melirik cincin itu.

            "Mbak, aku dibelikan cincin ini sebagai hadiah 25 tahun pernikahan,"ujar perempuan tadi. Lisa mengangguk.

            "Bahagianya mbak ya." Perempuan itu mengangguk. Lisa beringsut perlahan meninggalkan toko perhiasan itu. Andai saja ya. Sebentar lagi dirinya juga akan melewati 25 tahun pernikahan. Seperti biasa , Lisalah yang akan membuat acara spesial. Tapi di lubuk hatinya ingin mas Rezalah yang memberikan sesuatu umtuk dirinya. Melihat pasangan tadi terbersit rasa iri dalam hatinya. Andai saja mas Reza membelikan cincin itu.

Lisa mulai membicarakan tentang ulang tahun pernikahan yang ke 25 tahun. Tapi seperti biasa mas Reza selalu menyuruhnya mempersiapakan acaranya. Mau ngundang keluarga juga boleh, katanya.

            "Mas, apa ada hadiah untukku juga?" tanya Lisa. Mas Reza hanya melirik sebentar.

            "Emangnya kamu maunya apa?" eh, malah nanya .

            "Ya, terserah mas Reza mau kasih yang istimewa buat aku,'tukas  Lisa.

            "Hmm, bolehlah." Hanya begitu. Bolehlahnya itu apa bakal ada atau dia akan lupa dengan tanggalnya. Entahlah. Aku tak tahu pasti. Mendekati hari ulang tahun pernikahan, aku tiba-tiba saja berdebar-debar. Ada rasa penasaran, apakah mas Reza bakal ngasih hadiah istimewa atau gak ya?  Lisa memutuskan untuk mengundang beberapa kerabat dekat untuk merayakan ulang tahun pernikahan ini . Dan Lisa sudah mempersiapkan hadiah untuk mas Reza. Sepatu baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline