Setiap lantun kata yang banyak terumbar dari bibir tebal penuh bau asap rokok, kadang sama sekali tak punya makna,
Hanya sekedar simbol kalau mereka sudah rapat yang katanya untuk membela rakyat, tapi rakyat yang mana
Saat caci muka keluar dari mulut yang katanya dewan terhormat dengan berkacak pinggang , mereka seperti berkaca pada prilaku hewan, sungguh ironis
Mereka hanya membuka gerbang untuk keselamatan dirinya dan kelompoknya tapi nuraninya sudah tertutup kerak yang sulit untuk dibersihkan lagi
Hanya itu yang mereka miliki, kepura-puraan
Tapi mereka menikmati setiap detik langkah mereka karena pundi-pundi kantong mereka semakin penuh
Entah uang darimana yang mereka raup yang penting pundi-pundi mereka penuh bahkan meluap
Igauan yang menodai hati nurani semua sudah tertutup dengan kepura-puraan yang akhirnya tak membuat mereka malu
Hanya berkaca jiwa pada meriahnya hingar bingar setelah menjadi orang kaya baru di bumi tempat dia berpijak
Hanya itu yang mereka miliki, kepura-puraan
Bernyanyilah duhai wakil rakyat, walau nyanyianmu begitu fals di telinga rakyat tapi nyanyianmu seakan tak mau berhenti