Lihat ke Halaman Asli

Hassanah

Just a sister

Di Atas Rakit yang Membawa Kami Pada Suatu Senja

Diperbarui: 19 Juni 2023   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://pin.it/30KKAsy


Pabila suatu ketika kau dibawa mengunjungi rumah orang tua kekasihmu, kira-kira, apa yang menjadi desahanmu lolos di tengah-tengah kegagapanmu? Dan kemudian kau temukan ketidakadilan pada langit di sana.

Bersaksikan langit yang mengoranye pekat kala itu, tercetus ajakan Jangkang, kekasihku yang bekerja buruh di pabrik santan kelapa, ke kampung halamannya setelah sakit bapaknya tak kunjung sembuh. Lelaki suku itu, begitu aku menjulukinya di awal pertemuan kami, menatap lekat ke arahku dengan harapan di matanya. Dia bertanya, bagaimana? Dan lalu aku memikirkan jawaban yang sekiranya tidak menyakitinya, juga kemungkinan-kemungkinan yang bisa aku pilih.

Aku dan Jangkang ialah pasangan yang tidak cocok menurut orang-orang. Hubungan kami sering disandingkan dengan kisah Si Cantik dan Buruk Rupa. Bagiku Jangkang itu sungguh menawan dengan segala apa pun yang dilakukannya untukku. Dan dia juga berkata bahwa namaku sudah memikatnya sejak mula-mula.

Jangkang kembali berujar setelah es pokat kami diletakkan di meja oleh pegawai kafe, "Apa kau takut bertemu Bapak-Mamakku? Aku tak memaksa kalau itu mengganggumu." Jelas terlihat dia kecewa, tetapi ditutupinya dengan senyuman saja.

"Kapan berangkatnya?"

Wajahnya langsung semringah. Matanya bak melahirkan bintang-bintang dalam sekejap. Kemudian dia menjawab, "Dua hari lagi. Kita akan naik bus dan disambung dengan kapal kecil, lalu rakit menuju desa."

"Menarik. Aku jadi tak sabar. Dan sebenarnya aku tidak pernah naik rakit."

"Rumahku di sana tidak begitu istimewa sebenarnya, tapi kuyakin kau akan menyukai alamnya."

Kami pun menikmati sepoi angin yang membawa aroma gerimis di sisa kencan kami yang tak lagi kuhitung jumlahnya. Sesekali dia melirikku dan kemudian tersenyum. Mungkin dia tidak percaya kalau aku akan memenuhi ajakannya. Atau mungkin juga ada sesuatu di wajahku tapi dia enggan mengatakannya. Akan tetapi, aku suka senyuman yang disembunyikannya itu.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline