Yogyakarta (23/11) Disela kegiatan Trip Sampah, sempat mengunjungi salah satu kelompok pengelola sampah yang cukup kreatif di Imogiri Kabupaten Bantul, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pilah Bersama, Selasa (22/11).
KSM Pilah Bersama lebih fokus pada daur ulang popok sekali pakai, beberapa jenis hasil kerajinan masyarakat setempat dari bahan limbah popok. Seperti, bantal, pot bunga, tas dan lainnya.
Baca juga: Biaya Sampah Bukan dari APBN/D dan Retribusi, Tapi dari EPR dan CSR
Popok sekali pakai biasanya selalu berakhir menjadi sampah. Belum lagi, popok menjadi limbah yang sulit terurai karena terbuat dari 55-60 persen plastik. Maka tak heran jika popok menjadi penyumbang limbah terbanyak di sungai dan berahir di laut.
Menurut The Guardian, masing-masing popok membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terdegradasi sempurna. Bahkan di Inggris, sebanyak 3 miliar popok dibuang setiap tahunnya. Sementara di Amerika Serikat sebanyak 20 miliar popok bekas pakai berakhir di tempat sampah.
Sementara di Indonesia, menurut data yang dirilis Green Indonesia Foundation Jakarta (GiF), dicatat ada 4,5 juta popok sekali pakai dibuang di sepanjang Daerah Aliran Sungai Ciliwung, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Baca juga: Berita Sampah, Bukan untuk Dibaca! Pasti Marah