Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menghadiri Peringatan HUT ke-58 Partai Golkar, sudah tidak memakai masker lagi bersama Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar di Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10).
Dalam artikel ini penulis bukan ingin membahas politik Pemilu dan Pilpres 2024, apalagi politik kandiasi dalam koalisi dan deklarasi.
Tapi ingin mengoreksi dan mengingatkan sekaligus bertanya pada elit yang membuat aturan protokol kesehatan pasca Covod-19. Ada apa tidak pakai Masker?
Penulis cuma tidak mau katakan dan tulis bahwa semua tidak ada pakai masker lagi, memangnya masyarakat biasa juga sudah bisa tidak memakai masker?.
Masalahnya, masyarakat masih diberlakukan dengan tegas dan ketat pemakaian masker tersebut, apalagi di tempat umum. Sementara para elit bangsa mengabaikannya.
Para elit bangsa memberi tontonan buruk bukan tuntunan yang bisa dijadikan rujukan oleh masyarakat.
Makanya kalau masyarakat menggerutu atas sikap para oknum pejabat yang lalai aturan, jangan salahkan masyarakat.
Satu contoh saja, kemarin penulis bertemu dengan salah satu menteri untuk audiensi, sangat ketat. Baru bisa masuk ruang ketemu Sang Menteri, nah itu bagus disiplin.
Mulai dari sertifikat Vaksin Booster sampai masker harus lengkap. Tidak ada masalah, karena penulis taat ikuti semua aturan prokes Covid-19, sejak awal sampai sekarang.
Sementara apa yang kami saksikan pada orang nomor satu di republik Indonesia ini, sampai pejabat nomor sekian puluh sekian di HUT Golkar (nampak pada foto diatas) tidak ada lagi pakai masker. Ironis bukan?