"Manusia pada dasarnya adalah binatang politik." - Aristoteles
Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur, Bupati dan Walikota ataupun Pemilihan Presiden (Pilpres), kandidat pasangan calon itu bagaikan pengantin yang siap didandani oleh penata rias (Make-up Artist) alias think tank yang tergabung dalam konsultan politik.
Begitupun para kandidat Pilkada dan Pilpres, harus punya think tank tangguh (konsultan politik dan strategi) yang mampu menegur jagoan serta piawai mengatur irama pergerakan.
Kapan harus maju, kiri, kanan, diam ataupun mundur, untuk tinggalkan panggung dan lalu siap lagi membuat sebuah manuver yang bisa mematikan lawan.
Pergerakan Tim Ganjar Pranowo menuju Capres di Pilpres 2024 sejak tahun lalu 2021, di beberapa daerah yang penulis sempat pantau.
Manuver yang dibuat oleh think tank Ganjar layaknya sama gerakan Pilkada dan bukan Pilpres.
Terlebih lagi ada multy pergerakan oleh dua tim yang tidak seirama, adanya tim relawan Jokowi yang ikut pula dandani Ganjar.
Ini semua yang bikin kisruh dengan Megawati atau elit-elit PDI-P. Termasuk tim-tim siluman lainnya yang ikut turut ramai mendeklarasi Ganjar, ini semua tidak terkontrol oleh think tank Ganjar, seakan dibiarkan saja.
Setop Sosialisasi Tradisional
Sangat sederhana, bagi-bagi property, ada sembako. Tidak masuk ke hati masyarakat. Seharusnya membawa sebuah program perubahan besar untuk Indonesia lebih baik dan sejahtera pasca Presiden Jokowi.