Menyambung artikel sebelumnya (26/9) dengan judul Tiga Capres di Pilpres 2024 dan Tanpa Ganjar Pranowo, Siapa Saja?, maka prediksi penulis semakin mendekati sasaran.
Yuk ikuti penjelasan analisa selanjutnya, setelah Gerindra dan NasDem menentukan jagoannya menuju Pilpres 2024. Akan semakin stres atau terdesak waktu Jokowi dan Megawati untuk menentukan sikap.
Presiden Jokowi, sekali lagi penulis sarankan, bahwa abaikan even Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar oleh Relawan Jokowi di setiap provinsi, itu tidak ada artinya. Strategi konvensional di zaman politik modern.
Baca juga: Jokowi Buka Musra di Bandung, Fakta Rivalitas Megawati Menuju Pilpres 2024
Begitu juga Megawati, tidak usah paksa Puan blusukan ketemu para ketua umum partai politik dan turun ke daerah-daerah, percuma dan terlambat, ditertawai saja.
Puan susah jadi Capres karena takdirnya adalah Cawapres, tapi mau dipaksakan. Jangan paksa nanti gigit jari, karena tidak ada juga yang mau jadi Cawapresnya.
Ada yang mau, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (PKB) dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (Demokrat), tapi Megawati pasti tidak setuju.
Karena Megawati, Puan jadikab Prabowo sebagai Cawapres, ini semakin tidak masuk akal bagi Prabowo, imposible. Sekencang apapun politik itu bergemuruh, Prabowo itu tentara dan punya integritas tinggi.
Baca juga: Megawati Jangan Paksa Puan Nyapres 2024, Ini Kalkulasinya?
Potensi Dua Paslon